Pendidikan
Menteri Bappenas Pantau Langsung Alat Penjernih Air Milik Unusa, Siap Perkuat Kolaborasi Riset
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof Dr Ir Rachmat Pambudy MS mengapresiasi inovasi water treatment car dan insinerator atau alat pembakar sampah ramah lingkungan rancangan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Selain untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi, terutama yang memiliki kapasitas riset dan inovasi, kunjungan Menteri Bappenas juga untuk mengembangkan program dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Menteri Bappenas mengakui, hingga saat ini masih terdapat kesenjangan signifikan dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal akses terhadap pangan bergizi hingga air bersih.
“Banyak masyarakat kita yang masih kesulitan mendapatkan air bersih dan pangan yang cukup. Ini tantangan besar bagi kita semua, dan jawabannya adalah inovasi yang relevan dan aplikatif,” ujar Prof Rachmat seusai melihat langsung water treatment car di halaman Kampus B Unusa Jemursari Surabaya, Minggu (13/7/2025).
Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie MEng menjelaskan, Unusa telah mengembangkan berbagai inovasi yang sejalan dengan kebutuhan dasar masyarakat, seperti insinerator atau alat pembakar sampah ramah lingkungan, serta Water Treatment Car, kendaraan bergerak untuk menjernihkan air yang dirancang untuk digunakan di wilayah-wilayah dengan keterbatasan air bersih.
“Kami melihat tantangan lingkungan dan sanitasi di masyarakat bisa dijawab dengan pendekatan teknologi yang sederhana namun efektif. Insinerator dan Unusa Water adalah contoh yang sudah kami miliki dan kembangkan bagaimana inovasi dari kampus bisa langsung menyentuh kebutuhan nyata di lapangan,” jelas Prof Jazidie.
Menurutnya, Unusa siap berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga lain untuk memperluas jangkauan manfaat dari inovasi-inovasi tersebut.
“Kami terbuka untuk kolaborasi lintas sektor. Tujuan kami adalah agar hasil riset dan teknologi ini dapat diadopsi di lebih banyak daerah dan benar-benar memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD yang hadir langsung di lokasi menegaskan, komitmen ITS dalam mendukung pembangunan kebutuhan dasar masyarakat, terutama di bidang pangan dan sertifikasi halal.
“ITS saat ini sudah memiliki pusat kajian halal, dan kami juga telah mengembangkan berbagai produk pangan berbasis teknologi, termasuk sistem pertanian untuk produksi sayur dan buah lokal unggulan,” tegasnya.
“Kami percaya inovasi dalam sektor pangan, termasuk jaminan kehalalan dan keberlanjutan produksi, adalah kunci penting dalam membangun ketahanan pangan nasional. Kolaborasi dengan Bappenas dan Unusa akan sangat memperkuat langkah ini,” sambungnya.
Pertemuan ini juga membahas rencana tindak lanjut berupa penyusunan peta jalan (roadmapk kerja sama riset dan pengembangan, khususnya dalam bidang teknologi tepat guna, ketahanan pangan, sanitasi, dan kesehatan masyarakat.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi serta menjawab program prioritas pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih berdaya saing dan inklusif.
Dengan keterlibatan aktif perguruan tinggi seperti Unusa dan ITS, upaya percepatan pembangunan yang berbasis inovasi diyakini dapat diwujudkan dengan lebih terukur dan berkelanjutan. (aci)


