Kualifikasi Piala Dunia 2026
Awas Enrique Pressing dari Tiongkok!
Masih terbayang bagaimana Ousmane Dembele dkk melakukan ultra pressing kepada Inter di Final UCL kemarin. Strategi ini bukan tak mungkin akan memberikan inspirasi bagi Branko Ivankovic untuk melakukan hal yang sama. Dia berjanji akan bermain agresif. Zhang Yuming, andalan Tiongkok bahkan mengatakan “Ini adalah pertempuran untuk bertahan hidup. Kemenangan adalah satu-satunya pilihan. Tidak ada ruang untuk mundur”.
Betul, Gelora Bung Karno akan menjadi saksi pertarungan hidup mati kedua tim yang sedang mengincar tiket lolos ke babak 4 kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia harus menang, karena lawan terakhir adalah pimpinan grup Jepang. Tiongkok harus menang untuk menyamai nilai Indonesia dan dalam partai terakhir akan melawan Bahrain yang juga masih berpeluang menduduki peringkat 4 di grup.
Patrick Kluivert dan tim kepelatihan tentu sudah menyiapkan segalanya termasuk jika menghadapi kekuatan fisik dan pressing keras dari para pemain Tiongkok.
Meski tanpa Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, Eliano dan Maarten Paes, Kluivert masih memiliki sederatan pemain dengan kualitas yang sepadan. Kehilangan pemain tidak dapat menjadi alasan jika ada penurunan performa.
Ivankovic kemungkinan tetap dengan formasi dasar 4-4-2 dengan fleksibilitas di lini tengah dan depan. Tim Nasional dengan 3-4-3 bersama poros Jay Idzes, Thom Haye dan Ole Romeny.

Duo wing Calvin Verdonk dan Kevin Diks harus bermain efektif untuk membawa Indonesia keluar dari tekanan dan menjadi tumpuan serangan.
Untuk pendamping Ole, Kluivert memiliki banyak pilihan dan tidak boleh salah memilih. Ketika di sisi kanan Marselino tidak tersedia, pilihan yang ideal sebenarnya Eliano. Tapi karena saudara Tijani Reijnders ini sedang berhalangan maka harus memilih pemain yang tersedia lainnya. Antara Yakob Sayuri atau Rafael Struick.
Pendamping Ole di kiri, Stefano Lilipaly tampaknya akan jadi pilihan utama. Blunder komposisi starter di pertemuan pertama lawan Tiongkok tak boleh lagi terjadi.
Tim Nasional harus dapat menjalankan kewajiban misi tiga angka ini dengan baik. Publik sepak bola tanah air layak mendapatkan suka cita. Ekspektasi yang tinggi wajib dijawab dengan perjuangan mati-matian dan permainan yang menawan serta kemenangan.
Selain Lilipaly, yang akan menjadi pusat perhatian di partai ini tentu saja Emil Audero. Ini masih seperti mimpi. Ada kiper kelas dunia dibawah mistar Indonesia.
Kesempatan besar bagi peraih scudetto bersama Inter di musim 2023/2024 untuk menunjukkan pesona. Pengalaman dan kemampuannya diharapkan memberikan ketenangan bagi trio lini belakang Idzes, Rizky Ridho dan Justin Hubner.
Selain harus mampu menetralisir pressing Tiongkok, Timnas juga wajib mewaspadai counter attack yang cepat. Duo Haye dan Joey Pelupessy diharapkan mampu menjadi breaker untuk menahan laju counter dari Tiongkok. Lini tengah tak boleh kalah. Tidak boleh lengah.
Laga yang akan dipimpin wasit asal Uzbekistan Rustam Lutfulin dipastikan seru, menguras emosi dan tegang hingga peluit akhir dibunyikan. Timnas dilarang kecolongan. Tiongkok terkenal dengan perjuangan tak kenal lelah. Ingat di kandang Bahrain mereka mampu cetak gol di injury time. Jangan sampai Timnas Indonesia membuat supporter harus pulang dengan langkah gontai seperti yang dilakukan Inter kepada Interisti. Yang karena Luis Enrique Ultra Pressing harus menahan perih ketika meninggalkan arena nonton bareng di Stadion Madya Senayan Jakarta.
Semoga pertandingan berlangsung sportif dan jikapun ada drama adalah yang berpihak kepada Indonesia. Karena ini lawan Tiongkok. Negara yang memiliki kekuatan ekonomi, jumlah penduduk yang banyak dan penggemar sepak bola yang tidak kalah besar dari Indonesia. Semoga tidak ada tangan-tangan kotor yang ikut bermain untuk gagalkan mimpi Indonesia ke Piala Dunia.
Ayo Indonesia ! Ayo ke GBK !
Penulis: Johan Satrya, Supporter Timnas Indonesia