Haji 2025
Embarkasi Surabaya Cetak 1.520 Gelang Haji Tiap Hari di Asrama Haji

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Gelang haji menjadi identitas penting dan wajib bagi para jemaah calon haji Indonesa selama berada di Tanah Suci.

Pada gelang haji berbahan logam ini, dicantumkan identitas mulai dari nama lengkap, asal kelompok terbang (Kloter), hingga nomor paspor dari masing-masing jemaah, yang ditulis langsung di logam dengan cara digrafir atau diukir.

Gelang haji terbuat dari logam agar tetap awet meskipun terkena air, cahaya, dan kepanasan. Gelang buatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia ini juga memiliki lambang bendera merah putih dan tulisan Arab, yang artinya Jemaah Haji Indonesia.

Baca Juga:  Aplikasi MeccaBot AI Karya ITS Permudah Ibadah Haji dan Umrah di Tanah Suci

Di Embarkasi Surabaya, gelang haji dibuat di salah satu ruangan di lantai 2 Gedung F2 Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Setiap hari, ada lima orang pekerja yang mengerjakan setiap proses pembuatan gelang haji ini.

Dalam sehari, para pekerja mampu mencetak sekitar 1.520 gelang haji. Jumlah tersebut sesuai jumlah empat kloter jemaah haji yang masuk di AHES setiap hari.

Ivan, salah satu pekerja mengaku, pembuatan gelang dimulai dengan mencetak nama-nama jemaah calon haji berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).

“Pembuatannya dicetak di kertas stensil, lalu kertas nama itu ditaruh di atas bahan gelang,” ujar Ivan, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga:  Bupati dan Wabup Lumajang Melepas 861 Jemaah Calon Haji asal Kabupaten Lumajang

Proses selanjutnya, dicetak dengan mesin adaptor yang dicampur cairan kimia air raksa. Kemudian, dibersihkan dengan air biasa, dan tahap berikutnya masuk ke proses melengkungkan gelang dan diberi karet penanda.

“Ini dikasih karet penanda juga supaya gak gampang terlepas, dan besoknya langsung dibagikan ke jemaah,” ungkapnya.

Ivan memastikan, para pekerja harus bisa menyelesaikan gelang haji untuk empat kloter jemaah, dan sudah harus jadi sebelum kloter tersebut tiba di AHES.

Baca Juga:  Farid Faletehan Pimpin OJK Malang

“Satu hari sekitar 380-an gelang untuk empat kloter, dan itu sudah harus jadi sebelum mereka tiba di sini (asrama haji). Jadi, begitu tiba langsung dibagikan,” tegasnya.

Farhoni, petugas haji yang bertugas di bagian perbekalan gelang mengatakan, gelang haji ini wajib dipakai tiap jemaah calon haji selama berada di Tanah Suci. Sebab, untuk memudahkan petugas mengidentifikasi apabila ada jemaah yang tersesat maupun terpisah dari rombongannya selama menjalankan ibadah haji.

“Petugas mengingatkan seluruh jemaah untuk memakai gelang terus dan tidak boleh dilepas sampai selesai,” terangnya.

Gelang haji juga dibuat dengan sistem bisa mengunci, agar tidak bisa lepas dari tangan jemaah saat terjadi hal-hal darurat. Hal tersebut belajar dari kejadian di Mina pada 2015, di mana banyak korban yang gelangnya terlepas dan sulit diidentifikasi. (aci)