Pendidikan
Pemprov Jatim Sediakan Kuota Beasiswa Penuh dan Beasiswa Pendidikan Terjangkau bagi Siswa Tak Masuk SMA/SMK Negeri
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyiapkan beasiswa penuh dan beasiswa pendidikan terjangkau bagi siswa SMA/SMK swasta dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Bagi siswa SMA/SMK yang tidak masuk negeri dan berlatar dari keluarga kurang mampu atau dikategorikan Desil 1 tingkat kesejahteraan paling rendah (1-10 persen terendah) dan Desil 2 dengan tingkat kesejahteraan sedikit lebih baik (11-20 persen terendah) bisa terakomodir. Sehingga, diharapkan tidak ada lagi siswa di Jawa Timur yang putus sekolah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jatim akan memberikan bantuan biaya sebesar Rp 1 Juta bagi calon murid yang tidak diterima di SMA/SMK negeri, akan melanjutkan ke sekolah swasta, serta tidak menerima bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk tidak menerima Program Indonesia Pintar (PIP).
“Setiap kabupaten dan kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga pra sejahtera (Desil 1 dan Desil 2) termasuk keluarga buruh atau pekerja dengan total anggaran Rp 5,7 miliar,” ujar Khofifah.
Dengan program beasiswa ini, Khofifah berharap tidak ada lagi siswa Jawa Timur yang putus sekolah karena tidak bisa masuk sekolah negeri ataupun beban biaya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, kerja sama tersebut didasarkan dari jumlah pagu SMA dan SMK negeri di Jawa Timur yang terbatas.
Dari jumlah lulusan SMP dan sederajat sebanyak 682.252 siswa, total daya tampung yang tersedia hanya sejumlah 261.396 kursi.
“Artinya, hanya 38,81 persen siswa yang tertampung di sekolah negeri. Sedangkan, 61,69 persen lainnya atau 420.856 murid harusnya tertampung di sekolah swasta,” ungkap Aries, Senin (5/5/2025).
Saat ini, 24 cabang dinas telah menuntaskan kerja sama dengan SMA dan SMK swasta di Jawa Timur. Sasaran kuota sebanyak 40 ribu calon siswa, melebihi target Pemprov Jatim sebelumnya yakni 30 ribu kuota beasiswa.
Kepala UPT TIKP Dindik Jatim Mustakim mengatakan, melalui kerja sama tersebut siswa dari kalangan keluarga pra sejahtera mampu melanjutkan pendidikan menegah tanpa biaya dan biaya pendidikan terjangkau. Sebab, sekitar 61 persen lebih siswa tidak tertampung sekolah negeri.
“Kami sudah rampungkan komunikasi dengan sekolah. Antara cabang dinas dan sekolah swasta sudah tuntas untuk menjalin komitmen bersama kuota beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau. Alhamdulillah kerja sama kita melebihi target di angka 40 ribu murid,” ungkapnya.
Mustakim menyebut, kebijakan tersebut sudah pernah dilakukan dalam rangka mengatasi anak-anak yang tidak diterima sekolah negeri. Namun, cakupan implementasinya masih dilakukan di daerah Surabaya dan Sidoarjo. Di Jawa Timur terdapat 1.083 SMA swasta dan 1.860 SMK swasta.
“Jika masing-masing sekolah memberikan 10 kuota, maka akan tersedia 29.430 beasiswa untuk murid yang membutuhkan. Harapan kami ini untuk anak-anak tidak mampu atau berprestasi. Swasta bisa menentukan dari jalur kurang mampu, mungkin dari jalur tahfidz, jalur prestasi lomba mereka diterima,” pungkasnya. (aci)