Pendidikan
237 Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Ikuti Wisuda Alquran 2025
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sebanyak 237 siswa dan siswi SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya (Spemma) mengikuti prosesi Wisuda Alquran 2025 yang digelar di Lantai 6 Smamda Tower Surabaya, Sabtu (26/4/2025).
Bukan hanya prosesi wisuda, namun Khotmul Quran dan Imtihan ke-3 Tartil, Turjuman, KBQ dan Tahfidz Juz 1, 2, 3, 4, 6, 28, 29 dan 30 Metode Ummi tersebut membuat para orang tua atau wali murid, guru hingga tamu undangan yang hadir menangis haru.
Fidhiza Erika Diastika, salah satu wali murid mengaku, momen wisuda Alquran ini sudah dinantikan sejak lama. Menurutnya, proses untuk bisa mengikuti wisuda Alquran tidaklah mudah. Sebab, ia harus bersabar, namun juga terus memotivasi anaknya agar giat belajar menghafal Alquran.
“Khotmul Quran ini adalah momen yang sangat saya tunggu-tunggu. Capaian anak bisa menghafal Alquran adalah salah satu prestasi yang luar biasa bagi saya, dan itu tidak lepas dari motivasi dan kesabaran orang tua. Tapi, juga kegigihan dari sang anak, serta tentunya bimbingan dan pendampingan dari para guru dan ustaz-ustazah di sekolah,” ujar Fidhiza penuh haru.
Momen penuh haru pun terlihat, saat para wisudawan Alquran ini secara bergantian menjawab pertanyaan, maupun sambung ayat yang dilakukan tim penguji dalam prosesi khotmul quran dan imtihan di hadapan guru, orang tua murid, dan tamu undangan yang hadir. Tidak ada jawaban yang salah maupun pertanyaan yang tidak bisa dijawab para wisudawan Alquran ini.
Puncaknya, momen menangis haru itu pun pecah, saat para wisudawan Alquran diminta turun dari panggung, dan mendatangi orang tua masing-masing untuk kemudian bersalaman, meminta maaf, hingga berpelukan.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Misbach Noehruddin SSi MM mengatakan, khotmul quran dan imtihan bertajuk “My Quran, My Inspiration” ini diikuti 237 siswa kelas VII hingga IX, baik yang program tahfidz maupun reguler.
“Di sini anak-anak khotmil dulu, setelah itu imtihan yaitu semacam uji publik, para siswa ditanya bagaimana penguasaan hafalan Quran-nya di hadapan wali murid. Setelah itu, ada penghargaan bagi para siswa yang sudah mencapai tingkat tertentu pada hafalannya. Ada sekitar 7 juz yang rata-rata telah dicapai para siswa,” ungkapnya.
Menurut Misbach, khotmul quran dan imtihan digelar setiap tahun agar para siswa tidak hanya menghafal Alquran, namun juga bisa menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dan nilai-nilai luhur dari Alquran tersebut bisa disebarkan di lingkungan masyarakat sekitarnya.
“Siswa Spemma diharapkan bisa menjadi generasi Qurani yang berakhlak mulia, cerdas dan bisa berkontribusi terhadap agama, bangsa dan negara. Anak-anak bisa menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi di dalam mengarungi kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Salah satu wisudawati Alquran, Keysha Mutiara Almira Ramadhani mengaku senang dan bangga bisa mengikuti wisuda Alquran di tahun ke-3 gelaran Khotmul Quran dan Imtihan ini. Sebab, siswi Kelas 9 C Spemma tersebut, ingin membuktikan kepada kedua orang tuanya jika ilmu agama, terutama hafalan Alquran yang diajarkan selama belajar di Spemma tidak sia-sia.
“Khotmul Alquran dan imtihan ini saya lakukan dengan giat, karena saya ingin membuat bangga kedua orang tua saya. Meskipun saya baru bisa menyelesaikan Tartil, setidaknya saya sudah berusaha sebelum saya lulus dari Spemma. Dan, saya akan berusaha untuk belajar lebih giat lagi agar nanti bisa sampai di tahap selanjutnya,” katanya bangga dan optimistis. (aci)