Pendidikan
Mendikdasmen Tak Larang Sekolah Gelar Study Tour, Siap Tingkatkan Sejahterakan Guru

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd tidak melarang sekolah menggelar study tour.

Abdul Mu’ti justru menyebut, study tour memiliki dampak positif bagi para pengajar, karena bisa menjadi momen untuk menemukan inspirasi dan ide-ide baru.

Hal itu disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat menghadiri Silaturahmi Syawalan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah Kota Surabaya, di Lantai 6 Smamda Tower Surabaya, Rabu (23/4/2025).

“Makanya kalau menurut saya, study tour itu jangan dilarang. Maka dari itu Pak Sekretaris Daerah, saya mohon izin, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengizinkan piknik,” ujarnya disambut antusias para tamu undangan.

Baca Juga:  Unusa Wisuda 275 Mahasiswa, Lebih 60 Persen Wisudawan Lulus Tepat Waktu dan Sudah Bekerja

Dalam acara yang dihadiri ribuan guru dan tenaga kependidikan dari seluruh sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Kota Surabaya itu, Abdul Mu’ti mengatakan, apabila ada pihak yang merasa keberatan pada pelaksanaan study tour, hal itu sebagai pendapat yang patut dihargai. Namun, menurutnya, keberatan itu sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk melarang secara keseluruhan.

“Makanya, kalau ada yang keberatan-keberatan ya tidak apa-apa, keberatan jangan terus melarang yang lain. Yo ra popo (ya tidak apa-apa) gurunya dapat bonus dari travel, lha wong gurune wes ngulang muride kok (lha, gurunya sudah mengajar muridnya kok),” ungkapnya, yang langsung disambut tawa ringan para hadirin.

Baca Juga:  Lebih 1.000 Mahasiswa Selama 2024 Jalani Konseling, Unesa Kini Buka Kelas Kesehatan Mental
Baca Juga:  Peserta Disabilitas Apresiasi Fasilitas Ujian SNBT di Universitas Brawijaya

Abdul Mu’ti menegaskan, komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Menurutnya, perhatian kepada para guru merupakan salah satu kunci keberhasilan program pendidikan nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo.

“Sekarang Pak Kadis, saya itu banyak diprotes guru-guru. Murid itu dapat banyak hal, dapat PIP, tapi guru nggak pernah dapat tunjangan. Murid-murid diperhatikan, gurunya tidak,” tegasnya.

“Karena itu, InsyaAllah nanti dalam beberapa hari lagi akan ada pengumuman. Setelah kemarin tunjangan sertifikasinya naik, InsyaAllah nanti guru honorer juga dapat bantuan dari pemerintah,” pungkasnya. (aci)