Pendidikan
Universitas Brawijaya Wakili Indonesia di Kompetisi Internasional
MALANG, SURYAKABAR.com – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) mewakili Indonesia dalam ajang The 22nd Annual Willem C Vis East Moot International Commercial Arbitration Competition, 29 Maret 2025 hingga 6 April 2025 di Hongkong. Kompetisi ini diikuti 159 tim delegasi dari berbagai negara di dunia.
Delegasi berjumlah delapan orang yang terdiri atas Muhamad Mikail Arrumy (2022), Ni Komang Dewinda Leony Putri (2022), dan Ashyra Vidya Krisanthi (2023) sebagai oralis dan delegasi luring yang bertanding secara langsung di Hongkong.
Ketiganya dibantu peneliti yang terdiri atas Muhammad Anugrah Ramadan Haryo Putra (2022), Olga Patricia Hapsari (2023), Zuraida Nur Negyta (2023), Rayhan Lareza (2023), dan Raida Khansa Hidayat (2023) yang mendukung riset perlombaan.
The Annual Willem C Vis East Moot International Commercial Arbitration Competition merupakan kompetisi mengenai arbitrase internasional bertemakan permasalahan perdagangan internasional.
Mekanisme perlombaan melibatkan beberapa rangkaian, seperti pengumpulan berkas, yang dilanjut dengan oral rounds. Delegasi selanjutnya bertindak sebagai penasihat hukum dari penggugat terhadap tergugat dalam kasus posisi.
Salah satu delegasi luring Ni Komang Dewinda Leony Putri menyampaikan kesannya terhadap kompetisi. Ia mengatakan, kompetisi ini membuka kesempatan yang luas untuk terhubung dengan delegasi dari negara lain dan juri yang memiliki latar belakang pengacara internasional.
“Kami bertemu berbagai macam orang yang berbeda negara, sehingga latar belakang budaya dan hukumnya juga berbeda,” ujarnya.
Salah satu tantangan dari perbedaan tersebut terkait sistem hukum yang dianut dari negara peserta.
Misalnya Indonesia yang menganut civil law, tentu berbeda dengan delegasi Korea Selatan yang menganut common law dalam sistem hukumnya.
Hal ini bahkan tercermin hingga hal kecil, seperti cara memberi salam dan juga cara menjawab pertanyaan.
“Harapan kami semoga delegasi UB tidak berhenti sampai disini saja dan dapat meningkatkan prestasi internasional lainnya,” pungkas Leony. (abs)