Bea Cukai Sidoarjo Musnahkan 19 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp 26 Miliar

SIDOARJO, SURYAKABAR com – KPPBC TMP B Sidoarjo melaksanakan pemusnahan Barang Milik Negara hasil penindakan terhadap Barang Kena Cukai (BKC) ilegal periode September hingga Desember 2024.

Kali ini sebanyak 19.026.275 batang rokok ilegal dimusnahkan dengan total nilai mencapai Rp 26.346.401.600. Estimasi kerugian negara sebesar Rp 13.550.776.777.

Secara simbolis, pemusnahan digelar di halaman kantor Kanwil Dirjen Bea dan Cukai Jawa Timur 1, Jalan Raya Juanda. Kegiatan ini dihadiri pimpinan Bea Cukai Jatim 1, Bea Cukai Sidoarjo, Pj Bupati Sidoarjo dan Forkopimda yang lain.

Baca Juga:  Satgaspam Bandara Juanda dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 60 Ribu Benih Bening Lobster Senilai Rp 9 Miliar

Sedangkan pemusnahan digelar di PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA), Mojokerto. “Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar untuk memastikan BKC Ilegal menjadi rusak, tidak memiliki nilai ekonomis, tidak membahayakan lingkungan dan tentu saja untuk memberikan edukasi dan efek jera kepada pelaku,” jelas Rudy Hery Kurniawan, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Sidoarjo.

Menurutnya, pada 2024, Bea Cukai Sidoarjo berhasil melaksanakan kegiatan penindakan khususnya di bidang cukai di beberapa wilayah pengawasan KPPBC TMP B Sidoarjo yang meliputi Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.

Baca Juga:  Realisasi Penerimaan Negara Bea Cukai Makassar Lampaui Target
Baca Juga:  Kemensos Gandeng Forum Rektor Indonesia Kerja Sama Atasi Masalah Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Kurun waktu 2024, digagalkan peredaran BKC Ilegal tak kurang dari 54.577.039 batang, dengan perkiraan potensi kerugian negara sebesar Rp. 38.732.412.912.

“Pemusnahan Barang Milik Negara tersebut merupakan wujud nyata hadirnya Bea Cukai dalam melaksanakan fungsi melindungi industri, melindungi masyarakat dari dampak negatif yang dapat menurunkan kualitas kesehatan masyarakat dan tentunya dalam rangka menjaga penerimaan cukai agar tetap optimal,” imbuhnya. (sat)