Peneliti Unair Terpilih dan Wakili Indonesia di Ajang Internasional ViBioM 2025 Portugal

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Akademisi Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, peneliti Sekolah Pascasarjana Unair Dr Arif Nur Muhammad Ansori terpilih sebagai anggota Scientific Program Committee dalam ajang bergengsi Internasional Virus Bioinformatics Meeting (ViBioM) 2025.

Acara tersebut akan berlangsung di Instituto de Higiene e Medicina Tropical (IHMT), Lisbon, Portugal pada 13-15 Mei 2025.

ViBioM merupakan konferensi terdepan yang mempertemukan para ilmuwan di bidang virologi dan bioinformatika dari seluruh dunia. Ansori mengaku bangga dapat terpilih menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia.

“Saya bangga dapat berada dalam jajaran komite ilmiah yang dihuni pakar ternama dari berbagai negara, seperti Jerman, Kanada, Finlandia, Belanda, Belgia, Portugal, dan lainnya,” ujarnya.

Dengan terpilihnya Ansori sebagai bagian dari Scientific Program Committee, hal tersebut tidak hanya membanggakan bagi Unair, namun juga membawa nama baik Indonesia ke pentas global, terutama dalam bidang riset virologi dan bioinformatika.

Baca Juga:  Unair Gelar Diskusi Ketahanan Pangan dan Dorong Akses Pangan untuk Masyarakat Miskin

Ansori menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya bisa berkontribusi dalam ViBioM 2025. Menurutnya, konferensi ini adalah momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar ilmuwan, berbagi temuan terbaru, dan membahas solusi inovatif untuk menghadapi ancaman virus ke depannya.

“Virus adalah entitas yang sangat misterius dan menantang. Bekerja pada bidang virologi dan bioinformatika mengajarkan saya untuk selalu berpikir adaptif, terutama sejak pandemi SARS-CoV-2 melanda dunia pada 2020. Saya sangat menikmati tantangan ini,” ungkap peneliti dengan spesialisasi pada bidang virologi itu.

Baca Juga:  Teater Alif Smamda Surabaya Gelar Pentas Idealis, Tampilkan Tiga Drama Genre

Ansori menjelaskan, salah satu pencapaian ilmiahnya yang paling menonjol adalah keberhasilan untuk mengungkap whole-genome sequence dari isolat SARS-CoV-2 Indonesia. Ia juga berhasil memetakan pola protein S virus tersebut sebagai antigen yang dapat merangsang sel imun.

“Penelitian ini menjadi pondasi penting dalam memahami karakteristik virus SARS-CoV-2 dan membuka peluang pengembangan vaksin maupun terapi baru,” jelasnya.

Sebagai anggota Scientific Program Committee, Ansori berharap dapat memperluas jaringan kolaborasi dengan para peneliti di berbagai belahan dunia. Menurutnya, kerja sama lintas disiplin adalah sebuah solusi dalam menghadapi permasalahan.

Baca Juga:  Bupati Sidoarjo Subandi Keluarkan Surat Edaran Larangan Outing Class Kepada Sekolah

“Saya sangat percaya, kerja sama lintas disiplin adalah kunci dalam menghadapi tantangan virus di masa depan,” tegasnya.

Saat ini, Ansori sedang mencari mitra kerja sama untuk proyek pengeditan genom virus virulen guna mengembangkan vaksin atau agen terapeutik.

Ia juga menaruh perhatian besar pada isu-isu global yang bersinggungan dengan kesehatan, seperti dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit menular.

“Ilmu pengetahuan tidak boleh berjalan sendiri, untuk menghadapi virus kita perlu membangun kemitraan baru, baik dengan ilmuwan dalam maupun luar negeri, termasuk mereka yang berasal dari disiplin ilmu berbeda,” pungkasnya. (aci)