Program Makan Bergizi Gratis Presiden RI Tahap Pertama di Makassar Menyasar 3.000 Siswa Lebih

MAKASSAR, SURYAKABAR.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi dilaksanakan di Kota Makassar mulai, Senin (6/1/2025). Program ini menyasar sepuluh sekolah yang tersebar di tiga kecamatan dengan jumlah siswa sekitar 3.000 lebih.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhammad Guntur mengatakan, untuk tahap pertama program MBG mencakup tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP), lima Sekolah Dasar (SD), dan dua Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Untuk tahap pertama, ada sepuluh sekolah yang terlibat. Sebarannya meliputi tiga SMP, lima SD, dan dua SMA,” kata Guntur saat mendampingi Wali Kota Makassar memantau pelaksanaan program MBG di SMPN 1 Makassar, Senin (6/1/2025).

Baca Juga:  Ribuan Siswa di Tujuh Sekolah Sidoarjo Terima Makan Bergizi Gratis

Untuk mendukung pelaksanaan program ini, lima dapur umum telah disiapkan. Dapur-dapur ini tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Manggala, Kecamatan Mamajang, dan di Kecamatan Panakkukang.

“Setiap dapur mampu memproduksi antara 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari. Contohnya, SMPN 1 mendistribusikan makanan untuk 1.417 siswa hari ini,” jelas Guntur.

Baca Juga:  Tutup Posko Nataru, Bandara Juanda Catat 14 Juta Penumpang Selama 2024

Menu makanan dan distribusi diawasi langsung Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Makassar.

Disebutkan Guntur, program MBG tahap selanjutnya direncanakan menyasar sekolah-sekolah lain di Kota Makassar. Namun, pelaksanaan ini masih bergantung pada ketersediaan dapur dan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional.

“Untuk tahap berikutnya, kami masih menunggu informasi dari BGN terkait ketersediaan dapur,” sebut Guntur.

Baca Juga:  Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah di Jakarta Dimulai, Senin, 6 Januari 2025

Saat ini, program MBG telah melayani hingga 10 ribu porsi makanan untuk siswa di tiga kecamatan. Sementara jumlah siswa di Kota Makassar mencapai sekitar 198 ribu.

“Kami memastikan koordinasi terus dilakukan untuk kelancaran distribusi ke tahap-tahap berikutnya. Kami berharap, program ini berjalan lancar,” ucapnya. (jup)