Baerita Surabaya
Siswa SMPN 1 Surabaya Diganjar Wali Kota sebagai Pelajar Pelopor Lingkungan 2024
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-96, belasan pelajar di Surabaya menerima sejumlah penghargaan berbagai kategori dari Wali Kota Surabaya.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani, seusai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (28/10/2024).
Salah satu kategori penghargaan yang diberikan, yakni Pelajar Pelopor Lingkungan 2024 yang diberikan kepada 13 pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satunya, diterima Queen Anneysa Kabeer Lukito, pelajar Kelas 8 SMP Negeri 1 Surabaya.
Queen mengaku, awalnya tidak menyangka bisa menerima penghargaan sebagai Pelajar Pelopor Lingkungan 2024 ini. Namun, selama ini Queen memang dikenal sebagai pelajar yang peduli lingkungan, baik di sekolah maupun di tempat tinggalnya.
“Saya senang menerima penghargaan ini, karena sejak tiga tahun lalu saya mengembangkan proyek lingkungan berkelanjutan. Ini juga berkat dukungan penuh dari kedua orang tua, guru, dan orang-orang terdekat saya yang mendukung dan peduli kelestarian lingkungan,” ujar Queen sesuai menerima penghargaan di Halaman Balai Kota Surabaya.
Anak kedua dari dua bersaudara ini mengaku, sudah lama peduli dengan lingkungan. Inovasi pertama yang dikembangkan, yakni budidaya jahe merah yang ditekuni sejak 2021 saat pandemi Covid-19.
Budidaya jahe merah yang dikembangkan tersebut, kini sudah berkembang dan dijadikan berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi.
“Mulai dari produk minuman jahe merah, permen jahe merah, bubuk jahe merah, kue kering jahe merah, hingga makanan tradisional rasa jahe merah,” ungkap putri pasangan dari Lukito Ramadani dan Riris Indah Restu ini.
Terbaru, Queen mendirikan Qumaggot atau Queen Rumah Maggot, yang dibangun di kawasan Jalan Kedung Cowek Surabaya atas bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya.
Queen membuat proyek tentang pengolahan sampah organik secara berkelanjutan dengan Maggot BSF (Black Soldier Fly) sebagai pengurainya.
“Qumaggot dibangun mulai Februari 2024 sebagai tempat pengolahan sampah organik. Saya dibantu beberapa pekerja mengolah sampah organik sampai menghasilkan berbagai produk. Mulai dari maggot kering, maggot fresh, pupuk organik kasgot (kotoran bekas maggot), pupuk organik kompos (pengomposan tong aerob), sampai selongsong pupa (pakan ternak khusus bebek atau itik),” jelasnya.
Queen menyebut, sampah organik yang diolah di Qumagot ini bisa menghasilkan maggot fresh 100 hingga 150 kilogram dalam sebulan. Sedangkan, untuk pemberian pakan ke maggot mencapai 150 kilogram setiap hari.
”Mulai Februari sampai Oktober 2024 saya sudah mengolah sampah organik hingga 40 ton. Sampah-sampah itu saya kumpulkan sendiri dari sekitar rumah, warung dekat rumah, perkampungan warga, sampai pasar tradisional di Surabaya,” terangnya.
Riris Indah Restu, Ibu Queen merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pihak sekolah dan Tunas Hijau atas penghargaan yang diraih Queen.
”Saya sangat berterima kasih atas apresiasi yang sudah diberikan, khususnya dari Tunas Hijau yang sudah menjadikan anak-anak untuk selalu berinovasi dalam pelestarian lingkungan melalui program-programnya, serta membentuk karakter anak dan menjadikan anak-anak di Surabaya yang produktif, kuat, dan hebat,” pungkas Riris. (aci)