Kapolda Jatim Buka Road Show Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba kepada Pelajar dan Santri di Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur, menggelar road show sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di Jatim, bagi pelajar di sekolah, santri di pondok pesantren dan juga mahasiswa.
Kegiatan road show sosialisasi narkoba dimulai di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yang dilaksanakan di Gedung Auditorium KH. Ahmad Dahlan, Sidoarjo, Rabu (31/7/2024).
Hadir dalam giat tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, pejabat utama (PJU) Polda Jatim didampingi Dirresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, serta Kapolres/ ta jajaran Polda Jawa Timur, Kepala BNNK Sidoarjo, Rektor Umsida, Dinas Pendidikan serta Guru dan pelajar.
Road show kali ini tidak hanya diikuti pelajar maupun mahasiswa dari Sidoarjo saja, melainkan juga dihadiri beberapa pelajar dari wilayah lain, seperti Malang Raya, Blitar, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan dan Nganjuk serta Dosen dan Kepala Sekolah.
Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, kegiatan road show sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba bagi pelajar, santri maupun mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada generasi muda mengenai dampak negatif narkoba serta pentingnya menjauhi segala bentuk penyalahgunaannya.
“Ini adalah program rutin yang diadakan selain melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus – kasus narkoba di bidang pencegahan diprogramkan road show, dalam satu tahun ada lima kegiatan di Sidoarjo ini adalah yang kedua,” kata Kapolda Jatim.
Antusiasme masyarakat terutama civitas akademika baik mahasiswa maupun pelajar hadir sebanyak 1.500 dari berbagai Kabupaten/ Kota.
“Mudah mudahan kegiatan ini bisa membantu sekaligus membentuk kerja kolaboratif dengan Civitas akademika termasuk masyarakat dan stakeholder terkait mencegah dampak lebih buruk dari penyalahgunaan narkoba,” terangnya.
Pada 2023 Jatim capaian pengungkapan kasus terbesar ada 1900 kasus dan 2024 dari Januari-Juni ada 2600 kasus terungkap.
“Sehingga kita tekan terus peredaran narkoba di wilayah Jatim, mudah mudahan kegiatan ini bisa membawa manfaat,” terangnya.
Dalam kegiatan ini Kapolda Jatim juga memberikan 4 poin penting terkait sosialisasi penyalahgunaan narkoba;
Pertama, Polda Jatim akan berkomitmen penuh untuk memberantas peredaran narkoba di Jawa timur, akan terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh masyarakat, ulama dan lembaga non pemerintah bersama sama menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
Kedua, peran aktif masyarakat dalam perang melawan narkoba bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendiri oleh kepolisian.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah dan penanggulangan peredaran narkoba. Memberikan informasi kepada kepolisian, mendukung program program pencegahan, serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dari peredaran narkoba adalah langkah langkah konkret yang dapat kita ambil bersama,” urainya.
Ketiga, rehabilitasi dan pemulihan. Selain penegakan hukum, Polda Jatim juga akan fokus pada upaya rehabilitasi dan pemulihan bagi para korban narkoba melalui upaya restorative justice.
“Keterlibatan masyarakat dalam membantu mereka yang terjerat narkoba untuk kembali ke jalur yang benar sangat diperlukan. Kita harus memandang mereka sebagai saudara saudara kita yang membutuhkan dukungan dan bimbingan,” imbuhnya.
Empat, edukasi dan pencegahan. Pendidikan dan pencegahan adalah kunci dalam upaya anti narkoba. “Kami akan terus melakukan program program seperti road show generasi emas tanpa narkoba, kampung bebas narkoba, audiensi kepada para pengasuh pondok pesantren, komunitas agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya narkoba dan dampak negatifnya,” tandasnya. (sat)