Berita Sidoarjo
Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Kemensekneg Kunjungi Jembatan Ambruk Desa Kedungpeluk, Candi, Sidoarjo

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Ambruknya jembatan Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi Sidoarjo mendapat perhatian dari Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Kementerian Sekretaris Negara, Jaswan Boris Muda Harahap. Ia datang ke jembatan ini, Rabu (31/7/2024) siang.

Begitu datang, ia mendapat penjelasan dari Kepala Dinas PUBMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono. Ia mendapat informasi tentang usia jembatan dan kronologi ambruknya jembatan, Selasa (16/7/2024).

Ia juga terlihat berdialog dengan Kepala Desa Kedungpeluk M Madenan serta warga setempat. Ia nampak serius mendengarkan aspirasi dan keluhan warga. “Jembatan ini sangat vital bagi warga, karena merupakan akses satu-satunya masuk dan ke luar desa,” tuturnya.

Baca Juga:  Bambang Haryo Kunjungi Jembatan Ambruk di Sidoarjo

Ia menambahkan, mayoritas penduduk Warga Desa Kedungpeluk bekerja di bidang perikanan. “Maka jembatan ini harus sesegera mungkin dibangun untuk alur distribusi hasil tambak,” jelasnya.

Jaswan Boris juga mengapresiasi warga yang membangun jembatan darurat secara swadaya sekaligus mendesak Pemkab Sidoarjo membangun jembatan Bailey pada minggu ini.

Baca Juga:  Plt Bupati Sidoarjo Subandi : Minggu ini Jembatan Bailey di Desa Kedungpeluk Candi Bisa Difungsikan
Baca Juga:  Kapolda Jatim Buka Road Show Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba kepada Pelajar dan Santri di Sidoarjo

“Jembatan darurat yang dibangun warga belum ada ukuran kekuatan sehingga berat kendaraan yang melintas harus dibatasi, namun kalau jembatan Bailey bisa menyangga berat hingga dua ton lebih,” ucapnya.

Sementara itu Dwi Eko Saptono menjelaskan kendala pembuatan jembatan Bailey yang hingga saat ini belum terpasang. Ia beralasan hingga minggu kedua paska jembatan ambruk, kerangka jembatan Bailey masih berada di Sumenep.

“Hari Kamis besok rangka jembatan Bailey dari Sumenep datang dan langsung akan dirangkai. Kalau untuk jembatan permanen akan segera dilelang. Estimasi biayanya sekitar Rp 2,5 miliar,” imbuh Eko. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *