Warga Sengkaling Malang Gelar Tradisi Arak Tumpeng dan Rebutan Gunungan Suro
MALANG, SURYAKABAR.com – Tradisi Budaya Grebeg Suro Dusun Sengkaling Malang kembali digelar tahun ini. Even tahunan ini sudah menginjak tahun keempat dengan mengambil tema “Eksplorasi Lokalitas, Meneguhkan Identitas”. Acara juga dihadiri jajaran muspika Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Sengkaling Cultural Festival atau SCF digelar setiap bulan Suro, sebagai bentuk rasa syukur warga dusun Sengkaling, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Rangkaian acara SCF dilaksanakan pada 11 dan 14 Juli 2024. Pada 11 Juli, dilakukan doa bersama oleh 5 agama dan tasyakuran warga dusun Sengkaling.
Puncak acara SCF digelar, Minggu (14/7/2024). Berbagai macam acara digelar seperti bazar UMKM, pentas seni, hingga arak tumpeng gunungan Suro. Acara dilakukan mulai pukul 09.00 sampai pukul 22.00 WIB.
“Sengkaling Cultural Festival ini terbagi menjadi dua acara. Pada 11 Juli doa dan tasyakuran warga dan 14 Juli ada mengarak tumpeng Suro,” ujar Nanang Bustanul Fauzi, Ketua Panitia Sengkaling Cultural Festival, Minggu (14/7/2024).
Prosesi mengarak tumpeng dilakukan sejauh 1 kilometer, dari Balai Desa Mulyoagung menuju jalan raya Sidomakmur. Tumpeng kemudian didoakan pemuka agama dari 4 agama berbeda. Usai didoakan, tumpeng kemudian menjadi rebutan warga yang telah menunggu sejak pagi.
Momen rebutan tumpeng rebutan gunungan suro ini selalu ditunggu warga. Salah satunya adalah Vivi. Perempuan 30 tahun ini rela berebut isi tumpeng sambil menggendong anaknya yang masih balita.
Vivi berharap, dengan memperoleh isi tumpeng yang telah didoakan, ia mendapat limpahan rahmat dari sang pencipta.
“Sayangnya tadi cuma dapat sedikit, karena kan sambil gendong. Nanti dimasak biar dapat berkah,” kata Vivi.
Sementara itu, Kepala Desa Mulyoagung, Suhaeri menjelaskan, acara semacam ini merupakan bentuk melestarikan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun.
Ia berharap, pemuda desa semakin kreatif membuat acara sehingga dapat menjadi agenda wisata yang dapat menggerakkan perekonomian.
“Acaranya kan tidak hanya kirab tumpeng, tapi juga ada bazar UMKM dari warga Kecamatan Dau dengan berbagai produk yang menarik. Tentunya ini bisa menjadi wadah untuk mengenalkan potensi wisata dan UMKM yang ada di Kecamatan Dau dan sekitarnya,” jelas Suhaeri.
Tingginya antusias dari warga luar desa juga menambah kemeriahan acara SCF. Hadir juga Duta Kemenparekraf dan berbagai komunitas untuk mengisi acara Sengkaling Cultural Festifal ini. (abs)