60 Tenaga Ahli IT RSUD dr Soetomo Surabaya Lindungi Data Pasien Rumah Sakit

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soetomo Surabaya melarang seluruh pegawainya membuka situs judi online, pornografi, maupun game online. Langkah itu dilakukan untuk mencegah masuknya peretas melalui situs tersebut, terutama di lingkungan rumah sakit.

Hal itu diungkapkan Direktur RSUD dr Soetomo, Prof Dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa dr SpKK (K) usai membuka Webinar mengenai ”Peningkatan Kewaspadaan terhadap Ancaman Cyber Crime di Lingkungan Rumah Sakit: Membagi Pengalaman dan Strategi” bersama Direktur Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Akademisi di Ruang Loka Widya Husada RSUD dr Soetomo Surabaya, Selasa (9/7/2024).

Menurut Prof Cita, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Direktur untuk memperingatkan, mengimbau, dan menegaskan jaringan di RSUD dr Soetomo hanya untuk pekerjaan.

Baca Juga:  FK Unair Siapkan Dokter Spesialis Dukung PPDS Berbasis Rumah Sakit

”Tidak untuk mengakses situs yang lain, seperti judi online, game online, maupun pornografi, karena itu merupakan pintu masuk. Pasti kami akan proses itu. Kami sudah sweeping apakah ada yang menggunakan situs-situs tersebut,” ujar Prof Cita.

Prof Cita menjelaskan, saat ini RSUD dr Soetomo telah memiliki 60 tenaga ahli IT dari Instalasi Teknologi Komunikasi dan Informasi (ITKI) yang bekerja selama 24 jam untuk melindungi dan membackup data pasien di rumah sakit.

Baca Juga:  Banyuwangi Ethno Carnival Digelar Sabtu 13 Juli 2024
Baca Juga:  JCC dan Festival Peneleh 2024 BI Jatim Momentum Promosi Kopi ke Dunia Internasional

”Rumah sakit merupakan tempat ribuan orang berobat. Ada ribuan data pasien masuk di RSUD dr Soetomo. Kita harus berhati-hati. Karena faktanya di mana-mana terjadi kebocoran data. Rumah sakit menjadi sasaran empuk karena ribuan pasien ada di sini. Kami dengan 1.300 tempat tidur dan puluhan pasien ada di poli klinis. Ya jangan sampai terjadi (peretasan),” ungkapnya.

Prof Cita memastikan, hingga saat ini belum ada peretas yang masuk ke RSUD dr Soetomo. Bila ada ancaman serangan, pihaknya langsung menangkalnya.

”Pernah ada peretas yang mencoba untuk masuk mengambil data vaksin merah putih. Tapi, setelah diidentifikasi, ternyata peretas tersebut tidak mengambil data,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *