Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat Ala Dosen Peternakan UMM

MALANG, SURYAKABAR.com – Mendekati perayaan Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia bersiap melaksanakan salah satu ibadah yaitu berkurban.

Dalam ajaran Islam, berkurban tidak hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga harus memilih hewan yang sesuai dengan syariat.

Pemilihan hewan kurban yang berkualitas ini menjadi hal yang esensial, karena hewan tersebut akan menjadi simbol pengorbanan dan ketulusan hati seorang muslim kepada Allah SWT.

Ir. Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt sebagai dosen Prodi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjelaskan, penting untuk mematuhi tata cara dan syariat Islam agar mendapatkan hewan dengan kualitas daging yang baik serta kondisi fisik dan biologis yang prima.

Baca Juga:  Embarkasi Surabaya Berangkatkan Total 106 Kloter Berjumlah 39.322 Jemaah Calon Haji

“Ini juga sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat, terutama para penerima hak dengan memastikan hewan bebas dari penyakit. Terutama yang dapat menular dari hewan ke manusia. Ini juga harus menjadi prioritas. Selain itu, etika dan kesejahteraan ternak juga harus diperhatikan untuk menghasilkan daging yang baik dan memastikan perlakuan yang layak bagi hewan,” ujar Ir. Ali Mahmud, S.Pt., M.Pt.

Menurut syariat Islam, hewan yang boleh dijadikan kurban adalah unta, sapi, kambing atau domba. Setiap jenis hewan memiliki syarat usia minimal yang harus dipenuhi. Usia ini menjamin, hewan tersebut telah mencapai kematangan dan ukuran yang layak untuk dijadikan kurban.

Baca Juga:  Unair Kukuhkan Wakil Ketua Mahkamah Agung sebagai Guru Besar Kehormatan

“Umur ternak harus memenuhi syarat yang ditentukan. Untuk sapi, usia minimal adalah 1,5 tahun atau dapat dilihat dari gigi serinya, jika gigi seri sudah lengkap, maka sapi tersebut layak untuk dipotong. Domba atau kambing harus berusia minimal satu tahun,” terangnya.

Ada beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan untuk memastikan hewan kurban berkualitas. Yakni hewan kurban harus dalam kondisi sehat, tidak sakit dan tidak memiliki cacat fisik, karena hewan yang sakit atau cacat dianggap tidak sempurna untuk ibadah kurban.

“Kesehatan ternak kurban harus diperiksa melalui catatan riwayat dan kondisi kesehatannya, memastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), LSD (Lumpy Skin Disease) dan penyakit menular lainnya, serta sudah divaksin. Ternak harus sehat, tidak sakit, tidak cacat fisik, tidak buta atau memiliki masalah penglihatan, tidak pincang atau memiliki masalah berjalan dan tidak terlalu kurus sehingga memiliki cukup daging,” jelasnya.

Baca Juga:  Kereta Commuter Line dan Truk Muatan Jagung Tabrakan di Sidoarjo

Hewan yang berkualitas mencerminkan kesungguhan dan ketulusan hati dalam beribadah. Selain itu, perawatan hewan sebelum penyembelihan juga sangat penting. Hewan harus diberikan makanan yang cukup, tempat yang bersih dan perawatan kesehatan yang memadai.

“Selain ternak yang akan kita pilih harus dirawat dengan baik. Mereka juga harus diberi makan dan minum yang berkecukupan serta berkualitas dan dipelihara dalam lingkungan yang bersih sehingga ternak yang kita pilih gemuk berdaging serta terlihat segar pada saat kurban. Jika melihat dari segi perilaku hewan, kita harus memiliki hewan yang menunjukkan perilaku normal dan tidak stres. Misalnya hewannya agresif atau sudah di atur. Ternak harus menunjukkan nafsu makan yang baik pula,” tambahnya.

Dengan memperhatikan kriteria-kriteria di atas, seseorang dapat memastikan, hewan yang dipilih untuk kurban adalah hewan yang memenuhi syarat. Selain itu juga layak untuk dijadikan kurban sesuai ajaran Islam. (abs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *