Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia Lewat Aksi Tukar Rokok dengan Susu

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melalui Research Group Tobacco Control memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024 dengan menggelar aksi penukaran rokok dengan susu di area Taman Bungkul Surabaya, Minggu (9/6/2024).

Melalui tim Satgas Khusus Anti Rokok FKM Unair, mereka melakukan sidak perokok di seluruh sudut area Taman Bungkul Surabaya.

Setiap menemui para perokok, tim satgas khusus langsung memberikan edukasi sekaligus penukaran rokok dengan susu dan minuman sehat.

Ketua Research Group Tobacco Control, Prof Dr dr Santi Martini MKes mengatakan, pihaknya terus gencar mengkampanyekan kawasan tanpa rokok (KTR) di setiap kawasan di Kota Surabaya untuk menyadarkan masyarakat, terutama tentang bahaya paparan asap rokok.

Baca Juga:  Kemenkes Komitmen Tekan Jumlah Perokok Anak dengan Maksimalkan Kawasan Tanpa Rokok

“Ini sebagai bagian upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang asap rokok ini berbahaya. Ini bagian dari bentuk edukasi untuk hidup sehat,” ujar perempuan yang juga Dekan FKM Unair itu.

Prof Santi menyebut, berdasarkan rilis yang disampaikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, jika penyakit yang paling banyak menyerap dana BPJS Kesehatan, di antaranya penyakit ginjal kronis, kanker, hipertensi hingga diabetes melitus.

“Penyakit-penyakit itu ada faktor risikonya berkaitan dengan paparan asap rokok,” ungkapnya.

Baca Juga:  Siswa SMP Al Falah Darussalam Tropodo Sidoarjo Kampanye Kurangi Sampah Plastik
Baca Juga:  Sampaikan Pesan Tertib Berlalu-lintas, Polisi di Sidoarjo Bagikan Sayuran ke Emak-Emak Tak Berhelm

Sedangkan, data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 terungkap, ada kenaikan prevalensi merokok pada populasi usia remaja 10 hingga 18 tahun, sebesar 9,1 persen. Surabaya sendiri memiliki 9,28 persen remaja laki-laki sebagai perokok aktif.

Karenanya, FKM Unair menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya paparan asap rokok tersebut. Di sisi lain, Pemkot juga setuju warganya harus sehat.

“Surveinya, masyarakat Surabaya mendukung adanya Perda KTR, termasuk kalangan perokok juga mendukung. (Di Surabaya) yang masih merokok sekitar 30 persen berdasarkan Riskesdas 2018. Ini tantangan kita semua,” jelasnya.

Selain kampanye dan sosialisasi tentang bahaya paparan asap rokok bersama tim Kader Surabaya Hebat Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya serta puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya, FKM Unair juga menggelar pengecekan kesehatan gratis bagi masyarakat di area Taman Bungkul Surabaya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *