ISA dan BSA Bertolak ke Malaysia Bawa Misi Mencari Pengalaman Bertanding

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Rombongan Indonesia Soccer Academy (ISA) dan Bangkalan Soccer Academy (BSA) bertolak menuju Malaysia, Jumat (31/5/2024) pagi untuk mengikuti turnamen JSA International NFDP Master Open, 1-2 Juni 2024.

Rombongan berangkat dari Terminal 2 Juanda Surabaya membawa 30 pemain dan 5 ofisial, serta 25 orang pendamping dari keluarga pemain.

Imam Syafii, sebagai pemilik kedua akademi tersebut menyampaikan, keikutsertaan pada turnamen di negeri Jiran itu membawa misi mencari pengalaman bertanding bagi anak asuhnya.

“Terlalu dini bagi anak-anak harus dibebani target harus menang dan juara. Kami datang untuk memberi pengalaman bertanding sebagai bagian dari proses belajar bermain sepak bola bagi mereka,” kata Imam Syafii kepada suryakabar.com, Jumat (31/5/2024).

Baca Juga:  Sepak Bola Usia Dini, Bukan Masalah Menang dan Kalah

Pegiat sepak bola usia muda itu mengaku senang, timnya diberi kesempatan ambil bagian pada turnamen berskala internasional itu.

Diyakini dari kegiatan itu akan banyak manfaat yang akan diperoleh, baik dari sisi manajemen maupun pemain secara personal.

“Dalam konteks pengelolaan tim, kami akan belajar lebih banyak bagaimana mengelola sebuah akademi dan secara personal, anak-anak bisa membandingkan kemampuan bermain sepakbolanya dengan pemain yang berasal dari kawasan Asia Tenggara,” ungkap Imam.

Keikutsertaan ISA dan BSA ke turnamen JSA International membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kendati demikian, menurut dosen Universitas Negeri Surabaya itu, pembiayan yang dibutuhkan untuk mengikuti turnamen tersebut semuanya didukung orang tua pemain.

Baca Juga:  Unesa Luncurkan Program Pelatihan Bahasa dan Budaya Jawa Pertama di Malaysia

Djohan Susanto, orang tua dari Jordi Adam, yang ikut dalam Tim BSA U-11 menyatakan, program bertanding ke luar negeri perlu mendapat dukungan dari orang tua, mengingat program ini sangat besar manfaat untuk perkembangan pemain kedepannya.

“Saya sangat berterima kasih kepada manajemen yang telah berusaha memberikan pengalaman bertanding hingga ke luar negeri untuk anak-anak. Karena program ini nantinya akan memberi dampak positif pada perkembangan anak, terutama dalam hal membangun rasa percaya diri,” kata Djohan.

Lelaki yang juga menjabat sebagai Exco Asprov PSSI Jawa Timur itu berharap agar program mengikuti turnamen ke luar negeri ini bisa menjadi program bagi Sekolah Sepak Bola (SSB) atau akademi lain di Jawa Timur. Tujuannya agar wadah pembinaan itu bisa banyak belajar tentang pengelolaan dan pembinaan.

Baca Juga:  PS Kanwil 260 Hattrick Kemenangan, Kokoh di Puncak Klasemen, Ini Hasil Pertandingan Lengkap Ewako Tax Force League 2024
Baca Juga:  Hasil Pertandingan Lengkap Babak Penyisihan Piala Surya Kabar 2024 Regional Sidoarjo Kategori SMP/MTs

Dukungan terhadap program bertanding ke luar negeri yang dilakukan ISA dan BSA juga datang dari wali lainnya. “Saya sangat senang dan mendukung anak saya bisa ikut bertanding ke luar negeri,” ujar Titin Aryanti, wali dari Ferederick Ervito Narottama.

Dia berharap program seperti itu bisa dilakukan secara rutin setiap tahun agar putranya tidak hanya punya pengalaman bermain dengan pemain lokal.

“Kalau bisa bermain dengan pemain dari negara lain, saya yakin akan menumbuhkan rasa kebanggaan pada anak-anak,” jelas Titin.

Sementara Rafqa Al Azhari, pemain yang tergabung di kelompok usia 12 tahun itu mengaku bangga bisa disertakan pada turnamen JSA international. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu punya target pribadi, yakni bermain sebaik mungkin untuk bisa membawa timnya meraih hasil maksimal.

“Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Semoga dapat bermain bagus nanti, bisa membawa tim tampil bagus dan membanggakan orang tua,” kata Kaka, panggilan akrab siswa SDN Kludan Tanggulangin itu. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *