Bank Indonesia dan Pemprov Jatim Kembangkan Inovasi Transaksi Digital Lewat 5 M

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendorong pemerintah kabupaten/ kota untuk terus mengembangkan inovasi Transaksi Digital di Jatim melalui 5 M.

Strategi 5 M menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di seluruh wilayah Jatim.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan, komitmen dari 5 M yang pertama adalah komitmen untuk meningkatkan dan mempertahankan Indeks ETPD dalam kategori digital. Kedua, menggunakan Kartu Kredit Indonesia (KKI) pada segmen pemerintah daerah yang ada di seluruh wilayah Jatim.

Ketiga, yakni pentingnya mengoptimalkan penggunaan kanal pembiayaan non-tunai, khususnya QR Code Indonesia Standart (QRIS) untuk transaksi pemerintah daerah.

Sedangkan, keempat dan kelima yakni meningkatkan kualitas layanan dan ekosistem digital melalui pengembangan inovasi oleh Bank Pembangunan Jatim serta mendorong edukasi dan literasi keuangan digital masyarakat di wilayah Jatim.

Baca Juga:  Mahasiswa UM Surabaya Asal Palestina Baca Puisi saat Aksi Nasional Bela Palestina

“Kami ingin bisa bertransaksi, baik ketika melakukan pemungutan pendapatan asli daerah (PAD) dan pembelanjaan yang masuk ke APBD, serta seluruh ASN bisa bertransaksi di setiap kantor OPD di Jawa Timur,” ujar Adhy saat memimpin High Level Meeting (HLM) Rakorwil Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (7/5/2024).

Adhy menyebut, terdapat dua pemerintah daerah di Jatim yang indeks ETPD dengan skor 100 persen, yakni Kota Blitar dan Kabupaten Ngawi pada Semester II 2023.

“Alhamdulillah, rata-rata capaian ETPD semester II tahun 2023 seluruh Pemprov Jatim mencapai 95,24 persen. Diharapkan ke depan ETPD bisa mencapai 100 persen,” ungkapnya.

Baca Juga:  Angka Anak Tidak Sekolah Banyuwangi Salah Satu Terendah di Jatim
Baca Juga:  Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka Hari Ini di ITB

Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, ekonomi global pada 2024 diperkirakan masih tertahan akibat ketidakpastian global. Namun, ekonomi nasional hingga triwulan I masih tetap kuat dengan inflasi yang terjaga.

Di Jatim, terdapat tantangan, peluang dan outlook perekonomian, di mana kinerja perekonomian Jatim pada 2024 membaik dengan inflasi yang terus terjaga di tengah tantangan dan peluang yang ada.

“Diproyeksikan ekonomi Jatim tahun 2024 (yoy) berkisar 4,7 persen- 5,5 persen. Sedangkan, proyeksi inflasi Jatim 2024 sebesar 2,5 persen,” jelasnya.

“Sampai Maret 2024, realisasi belanja APBN dan APBD di Jatim bersama 38 kabupaten/ kota menunjukkan kinerja yang membaik didominasi realisasi belanja operasi, terutama belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Ditambah, konsumsi pembayaran THR ASN hingga belanja barang dan jasa di tahun pemilu pada Februari 2024,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *