Penyandang Tunarungu Lulus Cumlaude di ITS

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Perhelatan wisuda ke-129 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Minggu (21/4/2024), menjadi pengalaman berharga dan mengesankan bagi Nadya Andini, seorang wisudawan penyandang difabel.

Selain dikukuhkan bersama 1.354 wisudawan lainnya, Nadya juga berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3,5 tahun dan meraih predikat Cumlaude.

Terlahir dengan kondisi kurang dengar (low of hearing), Nadya Andini membuktikan tekad kuatnya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. Wisudawan yang berasal dari Departemen Studi Pembangunan ITS ini pun berhasil lulus dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88 atau hampir mendekati sempurna.

Angka memuaskan yang diperoleh tersebut tentunya tidak luput dari berbagai macam kesulitan yang telah dihadapinya sebagai mahasiswa berkebutuhan khusus.

Baca Juga:  Giselle Hage Dikukuhkan Jadi Wisudawan Termuda ITS di Usia 19 Tahun

Nadya mengaku, alat bantu dengar yang ia pakai pun kurang mampu membantu telinganya menangkap suara secara sempurna. Karena itu, ia selalu duduk di bangku paling depan untuk merekam penjelasan dosen dengan ponselnya. “Di rumah, saya minta bantuan mama untuk mendengarkan rekaman tadi dan menjelaskannya ulang,” ujar Nadya.

Tak hanya itu, belajar di lingkungan dengan mayoritas orang berkondisi normal membuat Nadya sedikit kesulitan untuk beradaptasi. Gadis berkacamata tersebut tak jarang merasa kewalahan ketika berkomunikasi dengan teman-temannya. “Teman-teman terkadang susah menangkap kalimat saya, karena pelafalan yang kurang jelas, saya pun lumayan sulit untuk mendengar hal yang mereka sampaikan,” ungkapnya.

Meski demikian, tantangan tersebut tidak menyurutkan ambisinya untuk terus menimba ilmu. Nadya berusaha untuk terus belajar dan berproses menjadi mahasiswa yang kompeten meski dengan segala keterbatasan.

“Karena kurang bisa memahami materi di kelas, saya memaksimalkan pemahaman dengan menambah sesi belajar mandiri di rumah setiap hari,” katanya.

Ambisi dan semangat dalam diri Nadya rupanya berhasil membawanya berkembang menjadi sosok yang lebih percaya diri.

Baca Juga:  Enam Bidang Ilmu Universitas Brawijaya Diakui Dunia, Ini Daftarnya

Gadis kelahiran Pamekasan, 24 Mei 2001 ini juga banyak mencoba hal baru di luar akademik, salah satunya mengikuti perlombaan.

Ia pernah berpartisipasi dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) Karya Tulis Ilmiah sebanyak dua kali dengan membawa rancangan aplikasi tunarungu.

Selain aktif dalam kegiatan nonakademik, Nadya juga giat mengikuti program magang yang diselenggarakan di dalam maupun di luar kampus.

Program yang diikutinya, antara lain Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021-Short Course Pemetaan Sosial, proyek independen antara Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS dengan Intako, serta magang mandiri di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Tentu saja, di balik semua kegiatan yang ia ikuti terselip doa dan dukungan dari orang-orang terdekat. Gadis yang hobi menggambar tersebut menuturkan, langkahnya selalu diiringi dengan motivasi dari sang ibu untuk terus bangkit dan berjuang.

Baca Juga:  Ajang Kreativitas Karya Anak Bangsa lewat Maker Faire Surabaya 2024

“Mama selalu mendukung untuk bisa berkembang meski dengan segala keterbatasan saya,” jelas Nadya penuh syukur.

Nadya pun merasa bersyukur, usaha dan kerja kerasnya sejak awal terbayarkan dengan status kelulusan yang diperolehnya saat ini.

Ia berharap kisahnya selama menimba ilmu di ITS ini dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang yang tengah berusaha mengejar mimpi. “Keterbatasan hanyalah awal perjalanan, jangan menyerah dan teruslah melangkah untuk meraih cita-cita pendidikan,” tegasnya.

Pada prosesi wisuda usai menerima ijazah dari rektor, Nadya juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan dan kesan wisudawan di hadapan semua hadirin.

Ia mengungkapkan, berkuliah di ITS memang bukan merupakan hal yang mudah bagi para disabilitas. “Dukungan dan motivasi dari para dosen dan teman-teman membawa energi positif bagi saya untuk terus berjuang meraih impian,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *