Mahasiswa Stikom Surabaya Kembangkan Sistem Pengendali Kipas Angin Lewat AI

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) Giga Razki Arianda mengembangkan sistem pengendali kecepatan kipas angin memakai multi language dengan audio classification.

Dalam inovasinya ini, Giga memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Ia memakai YAMNet (Yet Another Multi Language Network) audio classification untuk memproses klasifikasi audio. Sejauh ini, ada tiga bahasa yang telah dilatih untuk digunakan mengontrol kecepatan kipas angin, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa Inggris.

“Kontrol kecepatan kipas ini dilakukan secara otomatis yang berjalan dalam real time berdasarkan pengenalan suara melalui microphone,” ujar Giga, Sabtu (6/4/2024).

Dengan sistem ini, dalam mengontrol kecepatan para pengguna kipas angin tak perlu berjalan dan memencet tombol kipas. Di sisi lain, sistem ini juga memudahkan disabilitas dalam pengoperasian kipas angin.

Baca Juga:  Dosen ITS Raih Penghargaan Bergengsi di Jerman Berkat Riset Jamu

Giga menjelaskan, YAMNet dapat langsung menerima data audio dan mengubahnya ke dalam representasi spektogram sebelum diteruskan ke MobileNet.

“Persiapan yang diperlukan adalah melakukan pengambilan sample ulang terhadap klip audio dan mengubah frekuensi sampel menjadi 16.000 Hz, serta memastikan audio tersebut hanya memiliki satu saluran,” jelas Giga.

Ada sejumlah kendala selama tiga bulan pengerjaan. Yang paling menyita waktu adalah saat mengubah data set audio. “Karena saya sendiri yang membuat data setnya dan perlu mengumpulkan 18 orang untuk diambil audionya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Unair Terima 1.405 Siswa Berprestasi Pendaftar Golden Ticket
Baca Juga:  Kisah Bima Rafsanjani, Mahasiswa UB yang Terpilih Jadi Anggota DPRD Jatim Termuda

Dengan menggunakan metode klasifikasi audio, semua jenis suara (perempuan dan laki-laki), bisa menjalankan program sistem ini, selama ucapannya sesuai perintah yang telah dilatih.

Setiap bahasa memiliki empat perintah untuk mengontrol kipas angin, contohnya jika ingin mematikan kipas angin menggunakan perintah Bahasa Jawa, maka harus menyebut ‘kipas pejah’ ke microphone yang tersambung ke laptop.

Kemudian, ‘kipas tombol satu’ untuk mengontrol kecepatan kipas angin di kecepatan rendah menggunakan Bahasa Indonesia, dan ‘kipas tombol two’, untuk mengontrol kecepatan kipas di kecepatan sedang menggunakan Bahasa Inggris.

“Total ada 12 perintah yang digunakan untuk mengontrol kipas angin. Semoga dengan terciptanya karya saya, dapat memotivasi teman-teman TK lainnya untuk bisa membuat karya-karya yang out of the box, inovatif, dan berguna untuk masyarakat,” pungkas Giga. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *