PLN Nusantara Power Hadirkan Green Energy Movement Lewat Co-Firing dan EBT

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara berkomitmen menghadirkan energi hijau di Indonesia.

Melalui berbagai inovasi seperti co-firing dan proyek energi baru terbarukan (EBT) bertema Green Energy Movement (GEM), PLN NP tengah mendorong percepatan transisi energi di Indonesia demi Nusantara yang lebih hijau.

Salah satu kinerja apik PLN NP ditunjukkan melalui produksi energi bersih yang berasal dari co-firing sepanjang 2023 sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT. Hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara kontinyu pada 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  PLN NP Komitmen Wujudkan Net Zero Emission 2060 Lewat Carbon Trading

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN NP, Karyawan Aji mengatakan, Green Energy Movement ini diwujudkan tidak hanya melalui cofiring pada PLTU yang telah beroperasi, namun juga keseriusan perusahaan dalam membangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan seperti PLTS, PLTA, dan juga PLTB.

“Sejalan dengan semangat dunia dalam menurunkan suhu bumi dan tertuang pada Paris Agreement, PLN Nusantara Power berkontribusi melalui Green Energy Movement,” ujar Aji, Jumat (22/3/2024).

Pada 2023, PLN NP telah berhasil menyelesaikan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Melalui PLTS ini PLN NP mampu menghindarkan sebesar 214.000 ton co2 setiap tahun.

“Kami juga senantiasa mendukung smart city di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui penyediaan listrik bersih yang berasal dari PLTS IKN 50 MW. Saat ini kami telah menyelesaikan 10 MW tahap pertama,” jelasnya.

Baca Juga:  KAI Daop 8 Surabaya Cek Kondisi Rel Kereta Api Jelang Mudik Lebaran 2024
Baca Juga:  Imbas Betonisasi Harga Tanah di Sidoarjo Naik Tajam

Menurut Aji, pembangunan PLTS 50 MW ini merupakan bagian dari rencana PLN NP untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di IKN.

Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan IKN dapat menggunakan EBT sebesar 80 persen dari total kebutuhan listriknya pada 2045.

“Melalui PLTS IKN, kami akan mampu menghindarkan 104,8 ton emisi co2 setiap tahunnya. Ke depan akan banyak proyek kami yang berbasis EBT,” ungkapnya.

Direktur Utama PLN NP, Ruli Firmansyah, juga turut menyampaikan fokus dan rencana korporasi dalam mewujudkan energi hijau.

“PLN NP sendiri telah bergerak memetakan kebutuhan Indonesia di masa depan. Kami, hingga tahun 2030 akan menyiapkan penambahan unit pembangkit sebesar 6,3 Giga Watt (GW) yang berasal dari pembangkit EBT yang tersebar di penjuru Nusantara,” terang Ruli. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *