Cerita Perempuan Selamatkan Empat Anak saat Terjadi Gempa di TP Surabaya

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Gempa Tuban bermagnitudo 6,5 skala richter pada Jumat (22/3/2024) siang, dirasakan sejumlah warga Surabaya, terutama yang sedang berada di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza (TP) Surabaya. Salah satunya, dirasakan Fidhiza Erika Diastika, warga Banyu Urip Wetan Tengah, Kecamatan Sawahan Surabaya.

Fidhiza menceritakan, saat kejadian gempa susulan itu, ia bersama tiga anaknya (Keysha, Rayyanza, dan Kenzha) dan satu keponakannya (Rendra) sedang berada di area foodcourt lantai 5 TP 3 Surabaya untuk membeli makanan dan minuman sebagai bekal berbuka puasa.

Sebelum ke area foodcourt, mereka baru selesai menonton film di bioskop yang berada di lantai 5 TP 1 Surabaya. Gempa susulan yang dirasakan itu juga berlangsung beberapa kali dan sangat terasa.

Baca Juga:  17 Kereta Api Daop 8 Surabaya Berhenti Luar Biasa saat Gempa Tuban
Baca Juga:  BPBD Kota Surabaya Dirikan Tenda Darurat Bantu Pasien RS Unair

“Saat itu, tiga anak saya dan satu keponakan saya tak suruh nunggu di tempat duduk deretan meja makan foodcourt. Saya tinggal sebentar membeli makanan di Burger King, dan makanan sudah dibungkus oleh kasirnya. Kemudian, saya tinggal sebentar untuk pesan makanan di Yoshinoya dan sudah bayar. Tak berapa lama, saya lihat para pengunjung panik dan berlarian karena ada getaran gempa. Saya memilih meninggalkan pesanan makanan saya dan menyelamatkan tiga anak dan satu ponakan saya,” ujar Fidhiza.

Fidhiza mengatakan, meski sempat panik dan ikut berlarian dengan pengunjung lainnya, ia tetap tenang dan berusaha menyelamatkan tiga anak dan satu ponakannya tersebut dengan memilih melewati eskalator dari lantai 5 TP 3 menuju lantai 1 TP 1 yang lokasinya cukup berjauhan.

Baca Juga:  Peneliti ITS Sebut Gempa Tuban Dipicu Sesar Aktif di Laut Jawa
Baca Juga:  Gempa, Warga Sidoarjo Berhamburan Keluar Rumah

“Jadi, saya gendong anak saya yang paling kecil (anak ketiga). Dan, anak saya satunya (anak kedua) tak suruh jalan sendiri. Terus, anak saya yang paling besar (anak pertama) saya suruh gandeng keponakan saya. Saya sempat bingung harus lewat tangga ke arah parkiran mobil, atau jalan evakuasi ikut karyawan TP atau naik eskalator. Akhirnya, saya milih naik eskalator saja, yang penting bisa turun dan anak-anak saya selamat,” ungkap Fidhiza.

Fidhiza mengaku baru pertama kali merasakan langsung getaran gempa dan berada di dalam gedung bertingkat. Namun, ia bersyukur bisa menyelamatkan diri bersama anak-anaknya.

“Saya masih syok dan kepikiran saat gempa tadi. Karena ini kejadian gempa yang saya rasakan langsung pertama kali. Yang saya khawatirkan hanya anak-anak saya. Alhamdulillah, semua selamat,” terangnya.

Di sisi lain, saat gempa terjadi, ratusan pengunjung pusat perbelanjaan TP 1 hingga TP 6 sempat berhamburan keluar gedung dan menyelamatkan diri hingga ke jalanan di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya.

Sebagian besar pengunjung memilih berkumpul di tempat evakuasi atau di depan pintu masuk utama yang disediakan pengelola mall, sebagian lain duduk di pinggir jalan, dan sebagian lainnya memilih pulang menggunakan taksi dan ojek online. Pihak manajemen TP juga menutup semua gerai, toko, hingga pintu masuk pusat perbelanjaan tersebut. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *