Berita Surabaya
Pasar Malem Tjap Toendjoengan Surabaya Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 yang digelar di tengah bulan Ramadhan diyakini akan menjadi penggerak ekonomi lokal warga Surabaya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti saat menghadiri festival tahunan Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 di Pakuwon City Mall Surabaya, Senin (18/3/2024).

Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan festival tahunan yang diselenggarakan di Surabaya. Tahun ini, Tjap Toendjoengan hadir dengan tema “Djoedjoegane Arek Suroboyo” berlangsung selama 1 bulan, mulai 14 Maret hingga 21 April 2024, bertempat di Courtyard Pakuwon City Mall.

Baca Juga:  Daop 8 Surabaya Operasikan Kereta Ekonomi New Generation Hadapi Lebaran 2024

Pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024. Festival tahunan yang biasanya diselenggarakan menyambut hari jadi Kota Surabaya, tahun ini digelar di bulan Ramadhan, yang bisa dimanfaatkan warga sebagai salah satu alternatif sembari menunggu buka puasa dan berkumpul bersama teman maupun keluarga.

“Selain menghadirkan suasana Ramadhan yang kental, Tjap Toendjoengan juga membantu UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka,” ujar Andi.

Ia mengatakan, Pasar Malem Tjap Toendjoengan 2024 merupakan gelaran yang sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya.

Festival ini tidak hanya menghadirkan puluhan kuliner khas Nusantara, tetapi juga membantu mendorong roda ekonomi masyarakat lokal.

Baca Juga:  Juanda Menjadi Bandara Terbaik se Asia Pasifik di Ajang ASQ Award 2023
Baca Juga:  Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Berbagai Bidang

Andi menambahkan, Pasar Malem Tjap Toendjoengan juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata bagi Kota Surabaya.

Kota yang terkenal sebagai surga kuliner, kegiatan ini pastinya ini dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya.

“Sebagai festival yang sudah digelar rutin sejak 2007, Tjap Toendjoengan adalah salah satu daya tarik wisata dan bisa dijadikan strategi promosi Kota Surabaya. Acara ini sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Surabaya dan meningkatkan pendapatan daerah,” ungkapnya.

Adanya festival Tjap Toendjoengan ini menurutnya juga membantu melestarikan budaya dan tradisi Jawa Timur. Berbagai pertunjukan seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara ini menjadi daya tarik bagi pengunjung sekaligus membantu generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya leluhur.

“Saya berharap Pasar Malem Tjap Toendjoengan akan dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan menjadi ikon baru kota Surabaya,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *