Pemkab Sidoarjo Distribusikan Bantuan Dampak Bencana, 22.086 KK yang Menerima, 2.117 KK Merupakan Warga Kecamatan Tanggulangin

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemkab Sidoarjo terus mendistribusikan bantuan dampak bencana. Terdapat 22.086 KK penerima bantuan sembako. Mereka tersebar di lima kecamatan terdampak genangan air. Yakni Kecamatan Waru, Taman, Sedati, Tanggulangin dan Kecamatan Jabon.

Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP kepada warga Kecamatan Tanggulangin, Senin (26/2/2024).

Terdapat 2.217 KK warga terdampak genangan air di Kecamatan Tanggulangin. Mereka berada di lima desa yakni Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, Desa Banjarpanji, Desa Kalidawir dan Desa Gempolsari. Penyerahan simbolis dilakukan bupati di balai desa masing-masing.

Baca Juga:  Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Sidoarjo Tumbangkan Beberapa Pohon Besar, Sebabkan Kemacetan Panjang

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor berpesan kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Kebersihan lingkungan harus selalu dijaga. Kerja bakti harus sesering mungkin dilakukan.

Cara itu menurutnya salah satu upaya mencegah banjir. Oleh karenanya kemarin ia menginstruksikan camat dan seluruh kepada desa dan kelurahan untuk melakukan kerja bakti di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga:  Pemkot Surabaya Menerima 1.749 Mahasiswa Magang Studi Independen Bersertifikat, Mereka Diterjunkan ke Seluruh OPD, Kecamatan hingga Balai RW
Baca Juga:  Kedaireka ITS dan PT ASSI Bangun Purwarupa Wahana Apung Multiguna Navigasi

“Sekuat-kuatnya pemerintah mengatasi banjir, tanpa dukungan warga, mustahil kita bisa menuntaskan persoalan banjir ini. Harus ada sinergitas antara pemerintah Sidoarjo dengan masyarakat,” ucapnya.

Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan, kerja bakti jarang dijumpai. Banyak warga abai akan kebersihan lingkungan. Kerjabakti hanya saat peringatan hari kemerdekaan saja. Di moment itu, tidak banyak warga yang melakukan kerja bakti. Kalaupun ada, hanya sedikit warga yang berpartisipasi. Selebihnya hanya melihat saja meski warga lainnya sedang bersih-bersih.

“Keguyuban ini penting, berbagai persoalan akan tuntas jika kita bersama-sama saling menguatkan dan saling mendukung. Dengan gotong royong akan membuat persoalan menjadi lebih ringan,” ujarnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *