34 Mahasiswa Asing Belajar Alat Musik Tradisional Indonesia di Sekolah NSA

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sebanyak 34 mahasiswa dan dosen asing dari sembilan negara belajar budaya dan alat musik tradisional Indonesia, seperti Gamelan, Angklung, dan Kolintang.

Selain dikenalkan tentang sejarah, instrumentasi, teknik, dan makna kultural alat musik tradisional Indonesia tersebut, mereka juga memainkan langsung alat musik tradisional dengan dipandu siswa-siswi SMP Nation Star Academy (NSA) Surabaya.

Pengenalan budaya dan alat musik tradisional Indonesia ini diikuti 34 mahasiswa dan dosen asing yang sedang mengikuti Program Internasional Jangka Panjang, yakni Community and Technology Camp (CommTECH) Insight 2024 yang digelar Direktorat Kemitraan Global (DKG) kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Sekolah NSA Surabaya.

Mereka berasal dari sembilan negara, yakni China, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Kanada, Taiwan, Korea Selatan, dan Myanmar.

Baca Juga:  Nation Star Academy Gelar Turnamen Basket Antar-Sekolah, SD, SMP dan SMA

Salah satu mahasiswa asal Shandong Jianzhu University Tiongkok, Wang Siying, mengaku baru pertama kali melihat alat musik tradisional Indonesia, seperti Angklung, Gamelan, dan Kolintang.

“Ini pertama kalinya saya melihat alat musik tradisional Indonesia. Alat musik ini menjadi lebih bagus jika bisa saya mainkan di China. Sebab, di China sangat menghargai budaya dan alat musik tradisional dari negara lain, termasuk dari Indonesia,” ujar Wang Siying ditemui di sela-sela belajar gamelan dan angklung di SMP NSA Surabaya, Selasa (30/1/2024).

Menurut Wang, meskipun sempat kesulitan di awal karena baru pertama kali memainkan, ia tetap bisa menyesuaikan dengan menikmati irama dan harmoni yang dimainkan dari musik Gamelan dan Angklung ini karena dimainkan secara berkelompok.

Baca Juga:  UHW Perbanas Gelar Festival Budaya Pelepasan 35 Mahasiswa PMM Batch 3
Baca Juga:  12 Siswa SMATAG Surabaya Pamerkan Budaya Indonesia ke Singapura dan Malaysia

“Awalnya sempat kesulitan karena harus melihat nada yang ada di papan dan saya harus memainkan alat musik ini. Tapi, karena ini dimainkan secara bersama-sama membuat saya jadi lebih terbantu dan mudah menyesuaikan harmoni yang dimainkan dari alat musik ini,” ungkap Wang.

Kepala Sekolah Nation Star Academy (NSA) Surabaya, Inggriette Liany Widyasari, menjelaskan ke-34 mahasiswa dan dosen asing ini dipandu dan dibimbing langsung siswa-siswi SMP NSA Surabaya untuk belajar dan memainkan langsung alat musik tradisional Indonesia.

“Kami ingin mengangkat warisan budaya alat musik tradisional Indonesia, sekaligus mengenalkan kepada generasi muda, serta masyarakat internasional agar bersama-sama ikut melestarikan budaya Indonesia,” jelas Inggriette.

Inggriette mengakui kunjungan mahasiswa dan dosen asing sekaligus pertukaran budaya Indonesia ini diharapkan menjadi kegiatan tahunan internasional.

“Sehingga, secara khusus dapat ikut melestarikan budaya-budaya Indonesia, serta bisa menjalin kerja sama dengan sekolah maupun perguruan tinggi luar negeri,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *