Gubernur Khofifah Ikuti Doa Bersama Keluarga Besar SMAN 1 Sidoarjo, Doakan Dua Korban Kecelakaan di Tol Ngawi

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri doa dan tahlil yang digelar SMA Negeri 1 Sidoarjo di Masjid SMAN 1 Sidoarjo, Rabu (24/1/2024) pagi.

Kegiatan ini untuk mendoakan seorang guru dan siswa SMAN 1 yang meninggal dalam kecelakaan rombongan study tour di Tol Ngawi, Kamis (18/1/2024) lalu.

Dipimpin KH. Achmad Rofiq Sirodj, Gubernur Khofifah larut dalam bacaan doa dan tahlil bersama 1.257 siswa, 80 staf, dan 10 orang komite serta perwakilan keluarga korban.

Sebelum doa dan tahlil dimulai, Gubernur Khofifah menyempatkan diri membagi sembako untuk masyarakat kurang mampu di sekitar sekolah dan memberi santunan kepada sejumlah anak yatim.

“Innalilahi wa innailaihi raji’uun, kami menyampaikan duka cita mendalam atas dipanggilnya Ibu Sutining dan Ananda Nabil Asfa Putra keharibaan Allah SWT, Insya Allah dipanggil dalam keadaan khusnul khatimah, dipanggil dalam jiwa yang tenang dan dimasukkan ke surganya Allah,” katanya.

Khofifah berharap, doa bersama ini dihijabah Allah dan sampai kepada almarhum ibu Sutining dan Ananda Nabil.

Baca Juga:  Isak Tangis Iringi Pemakaman Nabil Azfa Putra Siswa SMAN 1 Sidoarjo Korban Kecelakaan Rombongan Bus Study Tour

Rombongan siswa SMAN 1 Sidoarjo berangkat menuju Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan kunjungan kampus, Selasa (16/1/2024).

Saat sedang dalam perjalanan pulang ke Sidoarjo, salah satu bus yang mereka tumpangi mengalami musibah kecelakaan di Tol Ngawi.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Guru Bimbingan Konseling, Sutining Hidayah (60) dan siswa bernama Nabil Azfa Putra (17).

Ia menyampaikan kepada keluarga besar SMAN 1 Sidoarjo dan keluarga almarhum agar ikhlas melepas almarhumah dan almarhum. Khofifah meyakinkan, dengan ikhlas melepas almarhumah dan almarhum, akan membuat almarhumah dan almarhum bahagia disisi Allah.

Baca Juga:  Guru Penggerak Jadi Pelopor Toleransi di Kabupaten Sidoarjo

“Kita ikhlaskan kepergian Ibu Sutining dan ananda Nabil, insyaallah mereka bahagia disisi Allah, kepada keluarga almarhumah dan almarhum bisa membaca penggalan surat Al Fajar ayat 27-30 supaya hatinya juga tenang menghadapi musibah ini,” ucapnya.

Khofifah mengajak agar seluruh guru, staf dan siswa di SMAN 1 Sidoarjo terus meluangkan waktu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah. Caranya dengan mengirimkan bacaan surat Al Fatihah kepada almarhumah dan almarhum.

Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga memupuk dan memberikan semangat kepada seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Sidoarjo. Karena dalam waktu dekat maksimal 15 Februari 2024 mereka harus menentukan pilihan untuk masuk di jurusan, fakultas, dan perguruan tinggi yang mereka cita-citakan.

“Harus dibangun semangat bersama untuk mereka, bahwa mereka tetap harus membangun semangatnya, memberikan prestasi terbaiknya di akhir masa studi di kelas dua belas ini,” katanya.

Baca Juga:  Telkom University Surabaya Hadirkan Pendidikan Berkualitas dan Merata di Indonesia

Mantan Menteri Sosial RI ini juga berpesan agar para siswa tidak takut untuk bercita-cita tinggi. Ia juga memotivasi mereka agar selalu berpikir positif dan tentu dibarengi dengan ikhtiar yang luar biasa untuk menggapai mimpi atau cita-cita tinggi mereka.

“Allah akan memberikan kepada kita sesuai dengan apa yang kita persangkaan kepadaNya, ini hadist qudsi, maka semua harus positif thingking, harus husnudzon terhadap Rohman rohimnya Allah,” pesannya.

Tak berhenti di situ, Gubernur Khofifah juga melanjutkan dengan menjenguk siswa SMAN 1 Sidoarjo yang juga korban laka tersebut, Anzumil, yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD Sidoarjo. Kepada Anzumil, Gubernur Khofifah juga memberikan semangat agar ia segera sembuh.

Kebetulan di hari yang sama, Anzumil juga tengah berulang tahun, dan Gubernur Jatim ini pun memberikan kue ulang tahun dan doa kepada Anzumil.

“Selamat ulang tahun nak, juga semoga lekas sembuh ya nak, sebentar lagi Anzumil juga harus menentukan pilihan mau kuliah dimana, jurusan, apa, harus semangat ya nak,” ucapnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menyampaikan, kegiatan doa dan tahlil bersama ini telah diselenggarakan sejak, Senin (22/1/2024) lalu.

Ia juga mengungkapkan, SMAN 1 Sidoarjo telah melakukan berbagai persiapan dan penguatan kepada siswa kelas XII yang harus menentukan pilihan mereka ke perguruan tinggi.

“Kami juga mengundang kakak kelas mereka, alumni SMAN 1 Sidoarjo yang di UI, UNAIR, ITS, UGM, dan perguruan tinggi negeri lainnya untuk datang ke sini dan memberikan motivasi untuk adik-adik mereka yang di kelas dua belas,” ucapnya. (sat)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *