Untag Surabaya Gelar Edukasi Etika dan Keamanan Siber Lewat Hacker Fest

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Prodi Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar Hacker Fest 2024 di kampus Untag Surabaya. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi tentang etika dan keamanan siber.

Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA, mengatakan pentingnya pendidikan etika pada era digital seperti saat ini.

“Artinya, tidak semua hacker (peretas) jelek, ada sisi positifnya. Kita mendidik para hacker-hacker, semoga mereka memiliki etika yang baik dan membuat psikologi yang lebih baik,” ujar Prof Nugroho, Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga:  Mobil Balap Listrik Sancaka Untag Surabaya Mampu Melaju hingga 80 Km/Jam

Dalam lokakarya bertema ‘Digital untuk Persatuan, Persatuan untuk Nusantara’ ini, Pembina Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Bambang DH menekankan tiga fenomena yang tidak dapat dicegah, yaitu demokratisasi, lingkungan, dan digitalisasi.

“Digitalisasi mempermudah pekerjaan manusia saat ini. Oleh karena itu, bagaimana cara menyatukan anak-anak muda yang memiliki kemampuan lebih di bidang keamanan. Sehingga, kita dedikasikan untuk NKRI. Kita boleh melahirkan teknologi, tapi jangan menjadi budak teknologi,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sistem Informasi YPTA Surabaya, Supangat MKom PhD ITIL Cobit CLA, menyampaikan secanggih apapun pengembang bekerja, dipastikan masih ada celah yang terlewati. Celah yang dapat menimbulkan kerentanan sistem, dinilai harus ditemukan dan diperbaiki untuk memastikan keamanan sistem.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa Unair KKN di Banyuwangi, Dilibatkan Program Pengentasan Kemiskinan
Baca Juga:  Rektor Unesa Resmi Jabat Ketua Forum Rektor Indonesia 2023-2024

Supangat menjelaskan, eksploitasi hal positif, bukan negatif. Ethical hacking mudahnya adalah sebuah penetration testing atau pen testing, yaitu proses kerentanan sistem diperbaiki untuk memastikan keamanan sistem berjalan dengan baik.

“Hal ini berbicara tentang legalitas, bukan ilegal. Ethical hacking bicara tentang white hat hacker. Seluruh aktivitas yang kita lakukan harus ada izin secara formal,” terangnya.

Lokakarya ini dihadiri 220 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dari seluruh Indonesia. Seperti Surabaya, Bali, Banda Aceh, NTT, Bangkalan, Blitar, Gresik, Sidoarjo, Jember, Jombang, Kediri, Madiun, Malang, dan daerah-daerah lainnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *