Pemkab Sidoarjo Normalisasi 11 Sungai untuk Cegah Banjir

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berupaya mencegah banjir di daerahnya. Selain menyiagakan rumah pompa 24 jam, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga mengerahkan alat berat untuk normalisasi 11 sungai yang ada di titik rawan banjir.

Ke-11 sungai tersebut di antaranya, dam Dungus, dam Kepuh Kemiri, saluran sekunder Karang Tanjung, afvoer (saluran pembuangan air) Kemendung Sidodadi, Saluran Dekat Museum Empu Tantular, anak afvoer Buntung Desa Sidodadi Taman, afvoer Gedangrowo Desa Banjarpanji, saluran sekunder Pagerwojo Desa Karangtanjung, saluran sekunder Desa Candi Pari, saluran sekunder Ketawang Desa Jumputrejo, dan dam Pejarakan.

“Normalisasi sungai ini merupakan langkah strategis dalam mencegah banjir terutama di titik rawan banjir. Kami berharap dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi bencana banjir yang terjadi daerah ini,” ucap Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo.

Baca Juga:  Hujan Deras Enam Ruang Kelas SMPN 2 Tanggulangin Sidoarjo Tergenang Air

Gus Muhdlor juga menghimbau agar masyarakat ikut berperan dalam menjaga kebersihan sungai agar jauh dari sampah.

“Mari kita jaga bersama-sama sungai kita, dengan tidak membuang sampah di sungai. Harapannya seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah ikut berperan dalam menjaga dan merawat sungainya masing-masing untuk mencegah banjir,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Gus Muhdlor Siagakan Rumah Pompa 24 Jam untuk Antisipasi Banjir
Baca Juga:  Bupati Gus Muhdlor dan Para ASN Buat 27.000 Lubang Resapan Biopori untuk Cegah Banjir

Kepala Bidang Ketahanan Drainase Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo Wahib Achmadi mengatakan, pekerjaan normalisasi mencakup pembersihan sungai, perbaikan tanggul, dan pengaturan alur sungai untuk memastikan aliran air lancar dan terkendali.

“Ada beberapa yang termasuk saluran sekunder irigiasi yang sudah pendangkalan dan ditumbuhi enceng gondok sehingga kami membersihkan enceng gondong tersebut dan melakukan penggalian sungai rata-rata pada kedalaman 0.5 meter sampai 1 meter,” jelasnya.

Wahib juga menambahkan masing-masing sungai yang dilakukan normalisasi tersebut di kerahkan alat berat sebanyak 1 unit. “Alat berat di masing-masing sungai yang kami normalisasi ada 1 unit alat berat,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *