Presiden Jokowi Minta Anggaran Riset Perguruan Tinggi Dinaikkan

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Presiden Joko Widodo meminta Mendikbudristek, Nadiem Makarim untuk memperbesar anggaran riset di perguruan tinggi. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta agar Mendikbudristek segera menghitung jumlah kebutuhan anggaran riset tersebut. Sehingga, kebijakan tersebut bisa dilanjutkan Presiden baru terpilih nanti.

Rencana menaikkan anggaran riset ini disampaikan langsung Presiden Jokowi di hadapan 800 Rektor dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta dari seluruh Indonesia yang hadir dalam pembukaan Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia (FRI) 2024 di Graha Unesa, Senin (15/1/2024).

Jokowi juga memerintahkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menjadi orkestrator penelitian dengan menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas).

“BRIN menjadi orkestrator penelitian bersama Bapenas untuk merancang kebutuhan riset kita, untuk menjawab tantangan apa yang akan dihadapi itu apa dan memanfaatkan peluang yang ada ke depan itu apa,” ungkapnya.

Baca Juga:  Unesa Borong Sembilan Medali dalam Anugerah Diktiristek 2023

Peluang itu, nantinya dapat dimanfaatkan atau diteliti perguruan tinggi agar menghasilkan inovasi. Karena dirasa menjadi kunci, Jokowi meminta Mendikbudristek Nadiem untuk memperbesar anggaran riset perguruan tinggi.

“Anggarannya diperbesar mulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti Presiden. Pasti mau, tidak mau (akan) melanjutkan. Entah 01, entah 02, entah 03. Harus dimulai dulu, ndak mungkin kalau sudah (dinaikkan), Pak Nadiem menambahkan banyak, kemudian Presiden yang akan datang memotong ndak akan berani,” tegasnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Universitas Ma Chung Kembangkan Teknologi Machine Learning untuk Bahasa Isyarat
Baca Juga:  Profesor Desain Pertama ITS Surabaya Ciptakan Sepeda Multiguna

Ketua FRI periode 2022-2023, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, mengapresiasi dukungan pemerintah terkait anggaran perguruan tinggi, terutama untuk riset. Sesuai arahan Presiden Jokowi, FRI akan terus mendorong peningkatan kualitas SDM dan menjawab berbagai tantangan Indonesia.

“IPM kita masih 73 dan kita berharap 2024 ada di angka 83 untuk menjadi negara maju. Angka rata-rata sekolah kita di angka 9 atau 9 tahun sementara negara maju sudah 13 tahun. Skor PISA kita masih rendah, riset apalagi. Banyak yang perlu dinaikan dan itu perlu investasi karena berkaitan langsung dengan kualitas SDM kita,” jelas Prof Nasih yang juga Rektor Unair itu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia FRI, Prof Dr Nurhasan MKes, mengatakan siap menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait peningkatan SDM, riset dan inovasi. Diharapkan mulai tahun ini perguruan tinggi sudah mulai berlari dalam hal inovasi dan beradaptasi.

Pihaknya berkomitmen melaksanakan arahan presiden untuk membangun dan mendesain SDM dengan bonus demografi yang kita miliki ke depan. Itu harus fokus dan didesain benar-benar, sehingga sesuai harapan kita bersama menuju Indonesia emas.

“Melalui forum ini juga nanti akan menghasilkan rekomendasi. Kami (FRI) diminta untuk membantu memformulasikan SDM karena itu ada di perguruan tinggi,” pungkas Prof Nurhasan yang juga Rektor Unesa itu. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *