Dosen UM Surabaya Beri Pesan Ini, Menyusul Munculnya Kembali Kasus Polio di Indonesia

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dede Nasrullah SKep Ns MKep, menyoroti munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia. Dede menilai hal itu perlu dilakukan evaluasi. Sebab, Indonesia sejatinya memiliki cakupan imunisasi yang tinggi. Namun, ironis, justru terjadi KLB.

“Solusi memutuskan KLB itu adalah Outbreak Response Immunization (ORI) dengan melakukan pemberian polio massal kepada seluruh kelompok rentan,” ujar Dede di Surabaya, Kamis (11/1/2024).

Dede menjelaskan, imunisasi polio ada dua jenis. Pertama, OPV (oral polio vaccine), yakni pemberian secara oral atau diteteskan ke mulut mulai dari bayi usia 0-4 bulan. Kedua, IPV (injeksi polio vaccine), yaitu pemberian imunisasi dengan injeksi atau suntikan di lengan atas atau paha yang pemberiannya secara bertahap.

Baca Juga:  329.616 Anak Surabaya Ditargetkan Ikuti Imunisasi Polio Serentak
Baca Juga:  Tiga SMP Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi
Baca Juga:  Mobil Balap Listrik Sancaka Untag Surabaya Mampu Melaju hingga 80 Km/Jam

“Efektivitas perlindungan vaksin polio IPV sampai dengan 99-100 persen bila diberikan dalam tiga dosis. Vaksin polio ini mengandung virus yang dilemahkan, sehingga akan membentuk memori pada sel imun anak,” jelasnya.

Menurut Dede, jika anak tengah sakit berat, misalnya muntah atau diare berulang dan tampak tidak aktif sama sekali, imunisasi polio dapat ditunda hingga benar-benar sembuh.

Vaksinasi biasanya tetap boleh dilakukan jika anak hanya sakit ringan, seperti batuk pilek dan demam ringan, terutama jika masih bisa makan dan minum, serta tampak aktif.

“Meski begitu, sebaiknya tetap perlu konsultasikan kepada Dokter untuk mengetahui lebih lanjut apakah kondisi anak memungkinkan untuk diberikan imunisasi polio,” terangnya.

Dede menambahkan, selain untuk anak, imunisasi polio bagi orang dewasa juga tetap perlu dilakukan, terutama bagi yang berisiko tinggi terinfeksi polio. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *