PLN Nusantara Power Hasilkan 525,62 GWh Energi Hijau dari Co-Firing

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) mampu memproduksi energi bersih dari inovasi co-firing sebanyak 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT sepanjang 2023.

Capaian produksi energi hijau ini meningkat lebih dua kali lipat dibanding 2022 sebesar 250,36 GWh, serta melampaui target yang ditetapkan sebelumnya pada angka 111,44 persen.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, mengatakan komitmen perusahaan mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dan mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT). Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, juga perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada.

“Kami (PLN Nusantara Power) telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah menerapkan co-firing pada 24 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Contohnya, PLTU Paiton kini telah berhasil dalam uji sampai dengan 30 persen co-firing dan kami harapkan akan dapat ditingkatkan presentase bauran co-firingnya,” ujar Ruly.

Baca Juga:  Unusa Dipercaya Baznas Sediakan Air Bersih untuk Ponpes di Jabodetabek

Menurut Ruly, PLN NP juga menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam implementasi green energy dan merupakan salah satu dari program PLN “green booster” untuk mendukung target bauran energi EBT nasional.

Dorongan co-firing ini sebagai wujud nyata transformasi PT PLN (Persero) melalui aspirasi Green, di mana PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional.

“Dengan menerapkan co-firing, PLN dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan melakukan peningkatan bauran EBT dengan tanpa perlu membangun pembangkit baru,” ungkapnya.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Dorong Percepatan Digitalisasi Unit Pembangkit
Baca Juga:  Hotel Neo+ Waru Sambut Anniversary ke-5 Gelar Pameran Karya Anak-anak Disabilitas

Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sebagian batubara yang dijadikan bahan bakar diganti sebagian dengan bahan lainnya, yang dalam konteks ini adalah biomassa.

“Tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, namun co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. Sebab, salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP),” terangnya.

PLN NP telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit. Ketiga perusahaan tersebut adalah Sumitomo Heavy Industries (SHI), Misubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) dalam co-firing ammonia. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *