Guru Besar Kehormatan Unair Tekankan Pentingnya Pengembangan Vaksin

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Guru Besar Kehormatan Universitas Airlangga (Unair), Prof (HCUA) Carina Dewi Joe, membeberkan pentingnya pengembangan vaksin.

Menurut Prof Carina, pandemi global membawa ancaman signifikan bagi kehidupan manusia. Ancaman ini tidak akan berhenti seiring munculnya patogen-patogen yang berpotensi menjadi pandemi baru.

“Pandemi global membawa ancaman signifikan terhadap sektor kesehatan, ekonomi, dan kehidupan sosial. Situasi membutuhkan adaptasi khususnya dalam pengembangan vaksin, karena patogen baru akan terus berevolusi,” ujar Prof Carina melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat (29/12/2023).

Prof Carina dalam orasinya berjudul Innovative Strategies for Preventing and Overcoming Pandemics: Integrating Technology and Human Expertise menyampaikan, vaksin menjadi kunci menghadapi ancaman pandemi.

Baca Juga:  Unair Segera Buka Jurusan Kedokteran di Banyuwangi, Kini Masuki Tahap Akhir Penilaian

“Seperti yang kita lihat saat pandemi Covid-19 lalu, vaksin berperan dalam meningkatkan resistensi dan ketahanan kesehatan kita,” ungkapnya.

Tidak hanya vaksin Covid-19, namun pengembangan vaksin untuk jenis patogen lainnya juga harus terus berlanjut. Ini menjadi bentuk antisipasi terhadap potensi munculnya pandemi baru di masa mendatang.

Prof Carina menilai, kelanjutan pengembangan vaksin memerlukan berbagai pendekatan. Mulai dari pendekatan tradisional hingga pendekatan kolaboratif dengan teknologi.

“Pendekatan ini penting dalam menciptakan solusi mutakhir untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pandemi di masa depan,” terang peneliti University of Oxford tersebut.

Alumnus Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia itu, menambahkan kemunculan patogen baru yang terus berevolusi membutuhkan terobosan dalam pengembangan vaksin.

Baca Juga:  652 Guru Formasi CPNS Tahun 2018 Terima SK Redistribusi, Mengajar Dekat Tempat Tinggal

Dalam hal ini, kehadiran vaksin mRNA terbukti telah menjadi pilihan yang lebih resisten terhadap ancaman pandemi Covid-19. “Vaksin mRNA menjadi terobosan baru yang telah mengubah paradigma dalam pengembangan vaksin,” ujarnya.

Prof Carina menyebut, mRNA telah membuka jalan pengembangan vaksin yang adaptif terhadap patogen baru. Selain itu, kebaharuan teknologi vaksin seperti vektor virus dan mRNA ini juga telah terbukti efektivitasnya menghadapi ancaman pandemi.

“Dalam menangani Covid-19, respons atas mRNA telah membuka jalan untuk pengembangan vaksin yang lebih adaptif terhadap patogen atau varian-varian lain yang muncul,” katanya.

Di sisi lain, Carina menilai pengembangan vaksin sebagai bentuk investasi pada kesehatan Indonesia. Investasi pada kesehatan inilah yang akan menjaga dan melindungi generasi penerus bangsa dan negara.

Baca Juga:  Bambang Pramujati Terpilih sebagai Rektor ITS 2024-2029

Selain itu, berinvestasi dalam pengembangan vaksin juga berarti Indonesia bisa menciptakan infrastruktur pengembangan vaksin secara mandiri.

“Dengan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan vaksin, kita bisa mengembangkan vaksin yang lebih efektif, aman, dan terjangkau. Kita juga bisa menciptakan resiliensi manufaktur vaksin yang dapat memproduksi vaksin secara mandiri,” tegasnya.

Prof Carina menyampaikan, kolaborasi menjadi aspek penting dalam memperkuat resiliensi kesehatan di tengah isu pandemi. Kolaborasi yang diharapkan meliputi bidang teknologi, pendidikan, regulasi, dan aksi bersama.

“Kita harus mengkolaborasikan teknologi, edukasi, dan aksi bersama untuk menciptakan infrastruktur kesehatan yang canggih dan unggul utamanya di daerah kurang terjangkau (kurang layak),” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *