Hadiri Milad ke-111 Muhammadiyah di Sidoarjo, Ini Pesan Menko PMK Muhadjir Effendy

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy sangat mengapresiasi tema Milad ke-111 Muhammadiyah, ‘Ikhtiar Menyelamatkan Semesta’.

Apresiasi tersebut disampaikan Muhadjir saat memberi sambutan Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jalan Mojopahit, Minggu (17/12/2023).

Ikhtiar Menyelamatkan Semesta, menurut Muhadjir, merujuk pada tiga hal yang meliputi pandangan Muhammadiyah tentang Islam, karakter dan watak organisasi Muhammadiyah serta pandangan Muhammadiyah terhadap isu multidimensional.

“Berbagai peristiwa terkini harus direspons Muhammadiyah dengan cepat dan tepat. Isu tersebut khususnya tentang kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Baca Juga:  99 Guru SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Studi Banding ke Smamda Sidoarjo Intip Implementasi Kurikulum Merdeka

Menurutnya, Muhammadiyah harus memiliki dua sisi layaknya keeping mata uang. “Yang satu sisi adalah keislaman sedangkan sisi yang lain adalah keindonesiaan. Ini dua hal yang menjadi identitas Muhammadiyah yang tidak bisa dikurangi sedikitpun. Ya Islam, ya Indonesia,” jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Jadi, sambung Muhadjir, kalau Muhammadiyah berat dari Islam saja itu bukan Muhammadiyah. “Baru Muhammadiyah kalau ada sisi keindonesiaan. Tanpa ada sisi keindonesiaan maka bukan Muhammadiyah,” ucapnya.

Terkait rencana Muhammadiyah masuk ke sektor pertambangan, Muhadjir menjelaskan, hal itu merupakan amanah hasil Muktamar.

Baca Juga:  Puluhan Pelaku UMKM Dilibatkan di Fun Fishing di Perumahan Taman Candiloka Sidoarjo
Baca Juga:  Kementerian Keuangan Jawa Timur Sampaikan Proyeksi APBN 2024

“Kita akan merevitalisasi kegiatan Muhammadiyah di sektor ekonomi dan bisnis. Dan sektor pertambangan akan menjadi salah satu target kita,” terangnya.

Untuk mencapai hal itu, imbuh Muhadjir, Muhammadiyah telah melakukan langkah persiapan seiring diturunkannya Kepres dimana organisasi seperti Muhammadiyah boleh mengelola pertambangan melalui mekanisme penunjukan.

“Jadi tidak melalui lelang. Kita betul-betul memanfaatkan kesempatan luar biasa yang diberikan pemerintah. Muhammadiyah berharap menjadi contoh bagaimana mengemban amanat negara, mengelola, memanfaatkan dan mengeksploitasi sumberdaya alam dengan penuh tangung jawab,” tutupnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *