KPU Jatim Gandeng Unesa Tingkatkan Partisipasi Pemilih Mahasiswa
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur berkolaborasi menggelar sosialisasi pemilu dan pendidikan pemilih untuk meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan mahasiswa.
Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, mengatakan ada tiga tujuan dari kegiatan ini, antara lain tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Tujuan kognitif, ketika pemilih muda menjadi paham akan pemilu dan prosedurnya. Tujuan afektif (sikap) ketika mahasiswa dari sebelumnya acuh tak acuh menjadi setuju dan ambil bagian dalam pelaksanaan pemilu.
“Sedangkan, tujuan psikomotorik ketika pemilih bisa datang ke TPS melakukan pemilihan untuk menentukan sosok yang pantas memimpin bangsa ini ke depan,” ujar Gogot di Surabaya, Rabu (6/12/2023).
Agenda bertajuk ‘KPU Jatim Goes to Campus’ ini dikemas dengan nonton bareng film ‘Kejarlah Janji’. Film tersebut memuat pesan-pesan pemilu damai yang diharapkan bisa menjadi referensi atau tuntunan bagi anak-anak muda dalam menyukseskan pesta demokrasi.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber, seperti M Danu Winata MSi, dosen Komunikasi Politik Unesa dan Fauzan Abdilah Praktisi perfilman Founder dan CEO PT Figuratif Swarna Media.
Dosen Ikom Unesa, Danu mengatakan sosialisasi dan pendidikan pemilih ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi anak-anak muda baik yang sudah memilih maupun pemilih pemula.
Menurut Danu, selain roadshow ke kampus-kampus, sosialisasi juga perlu dimasifkan dengan memanfaatkan platform media sosial yang memang sangat melekat dengan anak-anak muda, terutama generasi Z dan milenial.
“Generasi Z menekankan semua hal yang menjadi harapan secara sederhana. Bagaimana soft skills dan hard skills yang dimiliki akan terealisasi. Kalau tidak didukung dengan pengetahuan, dan pikiran yang kritis untuk dapat menjadikan Indonesia Emas 2025,” ungkap Danu.
Sementara itu, Fauzan mengajak mahasiswa untuk mengambil peran penting dalam momentum yang menentukan perjalanan bangsa ke depan. Anak-anak muda, tidak boleh menutup mata, namun justru ambil bagian untuk memastikan roda pemerintahan ke depan.
“Kita harus nyoblos, kita harus jujur, kata-kata dari film ini yang kemudian akan sampai ke penonton. Dengan kata lain, ada ajakan untuk kita agar menunaikan hak kita sebagai warga negara dalam menentukan pemimpin bangsa ke depan,” terangnya.
Sedangkan, Dekan FISH Unesa, Bambang Sigit Widodo, mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Salah satu yang bisa dilakukan, yaitu menjadi duta yang menyadarkan masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks atau tidak terpancing melakukan perilaku yang memecah belah bangsa.
“Tugas kaum terdidik adalah bagaimana menyadarkan masyarakat untuk memilih sekaligus menjadikan momentum pesta demokrasi sebagai wadah persatuan. Meski berbeda pilihan, kita tetap satu untuk Indonesia maju,” pungkasnya. (aci)