12 Siswa SMATAG Surabaya Pamerkan Budaya Indonesia ke Singapura dan Malaysia
SURABAYA, SURYAKABAR.com – SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya melakukan student visit ke Singapura dan Malaysia untuk memberikan pengalaman edukatif para siswa tentang local society dan global society. Di sana, para siswa juga memamerkan budaya Indonesia.
Ada 12 siswa SMATAG Surabaya yang mengikuti program tersebut, dan menjalani pelatihan karantina untuk mempersembahkan tarian tradisional saat berkunjung ke salah satu kampus di Malaysia.
Pendamping Program Student Visit, Achmad Yusuf, mengatakan dalam pelaksanaannya, siswa melakukan studi ekskursi dengan mengunjungi sejumlah wisata, sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
“Di Singapura, teman-teman belajar mengenal lingkungan yang bisa dikatakan sangat berbeda dengan Indonesia. Ini mencakup pemahaman terkait regulasi sehari-hari yang ada, tempat wisata, perbedaan lingkungan alam, serta tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan-aturan tersebut,” ujar Yusuf di Surabaya, Senin (20/11/2023).
Yusuf menyebut, usai menjalani eksplorasi di Singapura, rombongan berkunjung ke Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) untuk melakukan campus tour dan mempelajari sejarah di Kota Melaka, sebelum melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Saat di UTHM, para siswa SMATAG Surabaya fokus belajar seputar teknologi forensik, seperti rancangan, pembangunan, dan pemeliharaan benda-benda yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Tidak hanya melakukan visitasi pada satu perguruan tinggi, perjalanan hari ke tiga di Negeri Jiran tersebut rombongan siswa SMATAG Surabaya melakukan kunjungan ke Universiti Teknologi MARA (UiTM).
“Kehadiran kami ke UiTM Shah Alam disambut antusiasme luar biasa. Teman-teman belajar tentang financial plan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, mulai dari kondisi keuangan saat ini, hingga strategi mencapai tujuan pengelolaan keuangan,” jelasnya.
Kemudian, rombongan melanjutkan ekskursi ke Istana Merdeka, KLCC, Bukit Bintang, dan berkesempatan untuk menikmati nasi lemak di daerah Kampung Baru. Di hari selanjutnya, mengunjungi Batu Caves, Genting Highlands, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Indonesia.
Yusuf mengaku, terkait bahasa tidak ada kendala saat para siswa melakukan kunjungan ke UTHM maupun UiTM. Mereka mampu mendengarkan presentasi dalam bahasa Inggris dengan baik, berkomunikasi dalam bahasa Inggris, serta bertanya dan memahami bahasa Melayu.
Siswa-siswi SMATAG Surabaya memperkenalkan budaya Indonesia dengan mempersembahkan beragam tarian tradisional di UiTM. Tarian tersebut merupakan salah satu bentuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia.
Fatma Aliea Wibowo, siswa kelas XII IPA 3 yang juga peserta Program Student Visit, mengungkapkan penampilan tari yang dibawakan siswa-siswi SMATAG Surabaya memerlukan latihan lebih dari satu bulan lamanya.
“Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, kami di sana menampilkan beragam tari tradisional. Untuk mencapai penampilan yang terbaik, kita menjalani latihan tari selama lebih dari satu bulan,” terang Fatma.
Dalam kegiatan student visit ini, menjadi wujud cita-cita Fatma yang muncul ketika masih duduk di bangku SMP. Cita-cita ini akhirnya tercapai ketika ia bersekolah di SMATAG Surabaya.
“Ketika saya SMP, saya pernah lolos ujian untuk Student Exchange ke Thailand dan Korea. Sayangnya, kedua kesempatan itu terhenti karena pandemi Covid-19 dan masalah finansial. Itulah mengapa saya memilih bersekolah di SMATAG, karena ada program student exchange. Sekarang, di tahun terakhir di SMATAG, saya ingin memanfaatkan kesempatan ketiga ini sebagai pengalaman yang berharga,” katanya.
Ke depan, SMATAG Surabaya juga berencana kembali melaksanakan Program Student Visit ke Thailand pada 2024 mendatang, serta mempersiapkan program bahasa Inggris. (aci)
