Guru Besar ITS Suarakan Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Agoes Santoso, menyuarakan pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) ramah lingkungan.

Saat ini, kampus tidak hanya berperan sebagai forum teoritis, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan produk teknologi unggulan,” ujar Prof Agoes, Selasa (14/11/2023).

Menurut Prof Agoes, pendekatan untuk memenuhi tuntutan alutsista yang ramah lingkungan saat ini berkembang ke dua arah, yaitu menurunkan tingkat polusi dan meningkatkan efisiensi.

“Dalam konteks kemaritiman, peningkatan efisiensi motor bakar dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi polusi udara,” jelasnya.

Baca Juga:  Guru Besar ITS Gagas Pengolahan Bijih Nikel Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Ia menyebut, ITS sudah mempertimbangkan solusi yang juga fokus pada kelestarian sumber daya dan pengelolaan dampak lingkungan.

Hal ini mencakup keragaman sumber daya, penurunan konsumsi, peningkatan efisiensi, dan manajemen risiko yang lebih baik.

“Penurunan emisi gas buang di kapal menjadi salah satu aspek yang diatur pemerintah Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization (IMO),” ungkapnya.

Salah satu solusinya, lanjut Prof Agoes, mengembangkan alutsista yang mempertimbangkan dampak lingkungan. Konsep ini dapat membantu mengurangi dampak polusi di tingkat nasional, bahkan global.

Baca Juga:  Tim Nogogeni ITS Kembali Juarai Kontes Mobil Hemat Energi

“Ini tantangan besar yang mendorong kampus teknik untuk mengembangkan teknologi militer yang ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa,” katanya.

Prof Agoes juga menyebutkan gagasan untuk mengintegrasikan kampus sebagai pilar keempat dalam industri pertahanan nasional. Diharapkan, ini dapat berkontribusi signifikan dalam pengembangan alutsista berwawasan lingkungan.

Keterlibatan perguruan tinggi dalam pengembangan militer diharapkan tidak hanya memberikan manfaat teknis, tetapi juga manfaat finansial dan kontribusi terhadap kedaulatan negara.

Baca Juga:  Gubernur Khofifah Kunjungi SMANOR Jatim, akan Lengkapi SMANOR Jatim Kolam Renang

Agoes menekankan, perguruan tinggi juga harus memahami, industri pertahanan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Penelitian harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

“Inovasi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), otomatisasi terintegrasi, Big Data, dan sumber daya terbarukan harus menjadi perhatian utama,” terangnya.

Prof Agoes menambahkan, kampus teknik harus mengambil langkah progresif dalam menggabungkan inovasi teknologi dengan kelestarian lingkungan.

“Melalui komitmen ini, perguruan tinggi sebagai pilar keempat industri pertahanan nasional memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan alutsista yang ramah lingkungan,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *