SMA Double Track Siapkan Lulusan Siap Terjun Lewat Rintisan Wirausaha

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Dinas Pendidikan Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali menggelar program SMA Double Track untuk menyiapkan lulusan agar siap terjun ke masyarakat melalui rintisan wirausaha maupun bekerja di industri.

Hingga saat ini, sebanyak 51.853 siswa telah menerima pelatihan program, dan 31.858 di antaranya telah sukses bekerja mandiri dan berwirausaha dengan total transaksi mencapai lebih dari Rp 6 miliar selama lima tahun.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengatakan, program SMA Double Track yang memasuki tahun kelima ini merupakan embrionya untuk menampung siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Para siswa diasah kreativitas dan kompetensinya sesuai kondisi kebutuhan skill di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Baca Juga:  Smamita Sidoarjo Peringati Bulan Bahasa Datangkan Seniman Lokal Legendaris Cak Suro dan Cak Eko Londo

“Program ini menyasar pada satuan pendidikan yang berada di daerah terpencil dengan siswa yang tidak memiliki minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Dengan pembekalan skill di Double Track ini siswa bisa terbekali keterampilannya,” ujar Aries usai meninjau SMA Double Track yang digelar di Graha ITS Surabaya, Kamis (26/10/2023).

Aries menjelaskan, ada progres jangka panjang dalam pengembangan SMA Double Track. Di tahun pertama progres itu, berpusat pada sekolah sebagai pelatihan.

Pada tahun pertama program, infrastruktur digital dibangun untuk mendukung pengembangan program melalui berbagai platform yang disediakan. Selanjutnya, di tahun kedua pelaksanaan program dilakukan penguatan sekolah sebagai pusat produksi setelah menjadi pusat pelatihan.

“Serta, penguatan pasar komunitas, menciptakan lapangan kerja, memberikan wawasan berwirausaha dan memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Masuk di tahun ketiga, fokus utama kami adalah pembinaan calon tenaga kerja terlatih dari alumni Double Track, serta penguatan komunitas melalui Double Track Mart,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Pj Wali Kota Batu itu.

Baca Juga:  SMP Muhammadiyah Taman akan Terapkan Teknologi Virtual Reality Education dalam Proses Belajar Mengajar

Di tahun ketiga ini, lanjut Aries, pelaksanaan program SMA Double Track mengalami pergeseran dari pendekatan pembelajaran yang berbasis individu menjadi pembinaan secara kelompok dengan anggota 4-6 siswa yang kemudian disebuk Kelompok Usaha Siswa (KUS).

Selanjutnya, di tahun keempat KUS yang terbentuk kemudian dikembangkan dan ditingkatkan untuk kemandirian siswa dengan menyediakan fasilitas pembiayaan bekerja sama dengan bank UMKM Jawa Timur, Bank BNI, dan Bank Mandiri.

“Masuk tahun kelima ini, kami lebih menekankan pada pengembangan layanan cipta kerja oleh DUDI dan KUS yang disesuaikan keterampilan abad 21 dengan kolaborasi bersama Unicef melalui pembekalan digital skills,” terangnya.

Apresiasi pelaksanaan program Double Track ini juga disampaikan Kepala Balai PTI Kemdikbudristek, Asep Sukmayadi.

Asep menilai, program Double Track mampu melakukan pengembangan prestasi yang diinginkan pemerintah selama ini, di mana ada penamanan nilai-nilai kemandirian, kewirausahaan, dan kreativitas siswa yang terus dibekali dan diasah.

Baca Juga:  Eighty Mardian, Guru Besar Perempuan Pertama Unair Bidang Uroginekologi Rekonstruksi

Ini juga terbukti dari hasil Festival Entrepreneur dan Kewirausahaan, di mana Jatim membawa 10 medali dengan rician 4 medali emas dan 6 medali perak. Prestasi tersebut, dicatatkan salah satunya dari SMA Double Track.

“Sudah jelas bahwa anak-anak SMA di Double Track sudah diperkuat dengan pembinaannya secara masif dan hasilnya bisa dilihat di tingkat nasional. Kita akan coba kurasi dan masukkan dalam database milik BPTI sebagai salah satu apresiasi Kemdikbudristek,” ungkapnya.

Sementara itu, Inggrid Alfaza, salah satu siswa peserta SMA Double Track dari SMAN 1 Widodaren Ngawi mengaku, banyak mendapatkan ilmu, keterampilan, pelatihan, dan wawasan dalam dunia usaha melalui program Double Track. Mulai dari pelatihan tata rias, tata boga, multimedia, hingga kuliner.

“Selain itu, siswa juga dapat melihat peluang usaha, terutama bagi mereka yang tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, dengan membekali diri dengan keterampilan hidup,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *