Pensiun dari Kepala Sekolah SLB B, Suparti Dirikan Rumah Terapi Anak Berkebutuhan Khusus di Candi Sidoarjo

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Rumah Terapi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bertambah lagi di Sidoarjo dengan berdirinya Rumah Terapi Madisda di RT 10 RW III, Desa Gelam, Kecamatan Candi Sidoarjo.

Suparti, founder Rumah Terapi Madisda menuturkan, Madisda mulai beroperasi September 2023. Saat ini masih mempunyai enam murid dan dua pengajar dengan sertifikat tertentu.

Menurut Suparti, Rumah Terapi Madista didirikan karena banyak orang tua ABK berkeluh kesah pada dirinya, tidak mampu menyekolahkan buah hati mereka di rumah terapi, karena alasan tak ada biaya.

“Hal ini mengiris hati saya, karena semua anak khusus ini seharusnya mendapat perlakuan khusus juga, sama haknya dengan anak lain,” tutur Suparti, Senin (23/10/2023) sore.

Baca Juga:  Kemenkeu Mengajar 8 di Surabaya, Sekolah Antusias Menyambut, Relawan Datang dari Makassar, Denpasar, Manado, Tenggarong hingga Kupang

Karena alasan itulah, Suparti tidak memungut biaya tinggi. Sekali datang, ia mengenakan biaya antara Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. “Yang memang benar-benar tidak mampu membayar ya kami gratiskan. Ya seperti subsidi silanglah,” jelasnya.

Alasan kedua karena sang cucu menderita Disleksia atau gangguan perkembangan baca tulis dan mengeja. Menurutnya, sejak berusia 1 atau 2 tahun, perkembangan anak bisa diketahui termasuk mendeteksi apakah ada gejala disleksia, autis maupun hiperaktif. “Jangan terlambat. Kalau sudah terdeteksi demikian, anak tersebut harus segera mendapatkan terapi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Mahasiswa MIPA Universitas Brawijaya Olah Limbah Cangkang Tiram Jadi Bahan Alternatif Baterai
Baca Juga:  SD Al Falah Darussalam 2 ICP Tropodo Sidoarjo Lakukan Asesmen Nasional Berbasis Komputer

Baginya, yang tak kalah vital adalah peran orang tua ABK agar terus mengawasi dan mendampingi buah hatinya. “Usia emas perkembangan anak di angka tiga sampai empat tahun. Ini yang harus mendapat perhatian khusus,” pesannya.

Selain untuk sarana terapi, Suparti juga membuka kelas Tahfiz Alquran bagi para ABK. “Mereka tak kalah hebatnya dengan anak-anak biasa, bahkan ada anak kami yang hafal dua surat per hari,” imbuhnya.

Selain dua alasan itu, Suparti memang sangat peduli ABK. Bagaimana tidak, puluhan tahun warga Porong ini mengabdikan diri mengajar di SLB – B Dharma Wanita Sidoarjo. Pada 2022 lalu, Suparti pensiun sebagai kepala sekolah di sana. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *