Dua Santri dari Ponpes di Jatim Terpilih sebagai Duta Santri Nasional 2023

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Dua santri dan santriwati dari pondok pesantren (Ponpes) berbeda di Jawa Timur terpilih menjadi Duta Santri Nasional 2023, setelah menyisihkan 46 finalis lainnya dari seluruh provinsi di Indonesia yang digelar di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jumat (20/10/2023) malam. 

Keduanya atas nama Ahmad Nasikhul Huda dari Ponpes Al Jihad Surabaya yang terpilih sebagai Duta Santri Putra 2023, dan Norma Hasanatul dari Ponpes Luhur Malang yang terpilih sebagai Duta Santri Putri 2023.

Mereka berhasil menyisihkan 46 finalis lainnya dalam babak grand final. Sebelumnya, jumlah peserta ajang Duta Santri Nasional 2023 diikuti 6.431 santri yang tersebar di 37 provinsi di Indonesia.

Baca Juga:  Peragaan Sarung Santri Nusantara Meriahkan Hari Santri 2023

Ketua Umum Duta Santri Nasional 2023, Syifa’ Nurda Mu’affa, mengatakan, Duta Santri Nasional telah menjadi bagian penting sejak 2016 sebagai rangkaian dalam perayaan Hari Santri Nasional.

Mengusung tema “Santri Membangun Peradaban dan Perdamaian Dunia”, kompetisi ini digelar sebagai upaya menumbuhkan bakat yang dimiliki para santri dalam berbagai bidang, sekaligus memberikan dampak positif pada kemajuan bangsa.

“Kompetisi ini kami adakan setiap dua tahun sekali sebagai wujud komitmen dalam membangun negeri dan mendorong para santri menjadi agen perubahan yang positif. Kami percaya bahwa santri memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujar Syifa’ melalui keterangannya di Surabaya, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga:  Unusa Gandeng Pelindo Bangun Pengelolaan Air Bersih Bagi Santri Ponpes di Pamekasan

Syifa’ menjelaskan, yang menarik pada Duta Santri Nasional 2023 ini yakni mengapresiasi para desainer muda dalam menampilkan karya desain busana mereka untuk dikenakan 48 finalis yang tengah berkompetensi.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, menyampaikan program inisiatif ajang Duta Santri Nasional 2023 ini menjadi salah satu langkah positif dalam mempersiapkan para santri menjadi pemimpin masa depan.

“Kami bersyukur atas kepercayaan yang diberikan, serta meyakini acara ini akan menjadi wadah bagi para santri muda untuk menunjukkan potensi terbaik mereka, dan mengekspresikan pemikiran mereka dalam memajukan peradaban global,” jelas Prof Jazidie.

Menurut Prof Jazidie, jihad di zaman yang sangat kompleks saat ini, tidak lagi merujuk pada pertempuran, melainkan perjuangan intelektual. Ia menyebut, ada empat hal yang menjadi tantangan dalam jihad santri ke depannya. Yakni, memperjuangkan keadilan, meningkatkan pendidikan, mengupayakan kesehatan, dan menghapus kemiskinan.

“Meyakini jihad santri ke depan, Unusa sebagai lembaga pendidikan, melakukan upaya kontribusi salah satunya dengan membentuk research center dan research group di masing-masing fakultas. Dan, bentuk implementasi tersebut adalah terwujudnya pusat penelitian Center of Environmental Health for Pesantren (CEHP),” ungkapnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Unesa Gelar Aksi Sadar Kesehatan Mental

Prof Jazidie berharap para santri sebagai pejuang ilmu, terus semangat melakukan jihad intelektual dalam mengembangkan pengetahuan dan mengikuti transformasi teknologi digital.

“Unusa menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang menjadi peran santri dalam mendedikasikan baktinya dan menjalankan misi-misi yang diemban oleh Nahdlatul Ulama, sekaligus senantiasa memberikan manfaat bagi agama, bangsa dan negara,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *