Mahasiswa Ubaya Kampanye Kanker Payudara Lewat Kupu-kupu Kertas

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Memperingati Breast Cancer Awareness Month (Bulan Kesadaran Kanker Payudara) sejumlah mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat karya dari ratusan kupu-kupu kertas, serta membagikan kertas bertuliskan ajakan deteksi dini kanker payudara. Karya tersebut dibuat sebagai salah satu bentuk dukungan kepada pejuang kanker payudara.

Bertempat di Plaza Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya, Sabrina Putri Anjani, membuat sekitar 250 kupu-kupu kertas yang ditempel pada papan berukuran 5×4 meter.

Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya ini mengatakan, kupu-kupu dibuat kolase membentuk sebuah pink ribbon yang merupakan simbol dari kanker payudara. “Karya ini merupakan salah satu bentuk support pada pejuang kanker payudara melalui art,” ujar Sabrina saat ditemui di kampus Ubaya, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga:  Guru Besar FK Unair Soroti Kasus Kanker Nasofaring Tinggi

Sabrina mengatakan, karya tersebut terinspirasi dari Ibunya yang juga seorang survivor (pejuang) kanker payudara. Operasi pengangkatan payudara membuat bentuk tubuhnya berubah. Hal itu yang mendorong Sabrina untuk membuat karya yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pejuang kanker.

“Mereka bisa melalui ini semua dan perubahan yang ada tidak mengurangi harga diri mereka sebagai perempuan seutuhnya. Pesan ini juga saya gambarkan dalam pemakaian kupu-kupu kertas yang melambangkan perjalanan penuh perjuangan hingga mencapai sesuatu yang lebih indah,” jelasnya.

Mahasiswa Ubaya lainnya yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ubaya juga terlibat dalam kampanye ini. Mereka adalah Sandrina Vania, Vera Widianti Puspita, Jecrista Elamelia, Stella Paula, dan Lidia Kinanti.

Baca Juga:  Dosen dan Mahasiswa Ubaya Buat Kukis dan Teh dari Daun Jati

Mereka membagikan kerajinan kertas berbentuk wanita yang pada bagian tubuhnya terdapat tulisan ‘Early detection for protection’.

Dalam kampanye tersebut, mereka ingin mengajak para mahasiswa, khususnya perempuan untuk mencegah meningkatnya kanker payudara yang biasanya terjadi akibat tidak deteksi dini.

“Kita sebagai mahasiswa yang masih berusia muda harusnya tidak abai pada hal ini. Mumpung belum terlambat, ayo kita sama-sama aware untuk cek ke dokter dan mari dukung sesama perempuan agar penderita kanker payudara tidak semakin meningkat,” harapnya.

Baca Juga:  Jurnal Ilmiah Karya Dosen Unusa Raih Indeksasi Scopus

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya, dr Herry Wibowo SpB MKes menjelaskan, cara deteksi dini dapat dilakukan dengan meraba payudara kanan dan kiri, serta melihat apakah ada kelainan. Seperti benjolan, keluar cairan dari puting atau perubahan warna kulit.

“Bisa dilakukan setelah menstruasi, karena saat itu hormon sudah mulai turun dan konsistensi kepadatan payudara sudah turun jadi lebih nyaman untuk diperiksa,” terangnya.

Menurut dr Herry, peningkatan penderita kanker payudara tidak bisa diprediksi. Penderita di Indonesia paling banyak di rentang usia produktif, yakni 20-40 tahun.

“Penyebabnya bisa hormonal, riwayat keluarga sebelumnya atau gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itu, sadari dan deteksi mandiri mulai dari sekarang,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *