Sekolah Progresif Bumi Shalawat Satu-satunya Pendidikan Ponpes yang Menggunakan Kurikulum Internasional Pearson Edexcel

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sekolah Progresif Bumi Shalawat yang terletak di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo mulai menggunakan kurikulum berstandar internasional Pearson Edexcel dari Inggris.

Penggunaan kurikulum ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kepala SMP Progresif Bumi Shalawat Mahmud Al Fahmi dan Academic Manager Pearson Edexcel Indonesia, Ali Aljufri di Ponpes Bumi Shalawat, Sabtu (30/9/2023).

Dengan demikian, Sekolah Progresif Bumi Shalawat menjadi sekolah pesantren pertama di Indonesia yang menggunakan kurikulum Pearson Edexcel.

Mahmud Al Fahmi menuturkan, penerapan Pearson Edexcel karena kurikulum ini dirancang untuk siswa internasional dengan memenuhi standar pendidikan global.

Baca Juga:  Membanggakan Tim Research SMA Progresif Bumi Shalawat Sabet 4 Juara Internasional

“Sesuai nama sekolah kita, progresif, kita harus bertambah nilai kebaikannya. Maka salah satu ikhtiar kita adalah mengambil kurikulum ini agar outcome dari sekolah progresif bisa masuk di perguruan tinggi ternama dunia,” tuturnya.

Ia menambahkan, Pearson Edexcel telah banyak digunakan di sekolah dan perguruan tinggi dunia. Standar inilah yang harus sanggup dicapai para peserta didik di Bumi Shalawat.

“Hal ini sesuai cita-cita pendiri sekolah progresif ini, Gus Ali, yang menginginkan outcome, tidak sekadar output, bahwa outcome kita harus bisa mencatatkan dirinya di perguruan-perguruan tinggi ternama di seluruh dunia,” jelas Fahmi.

Ia menambahkan, setiap siswa didik memiliki kelebihan bakat dan talenta berbeda baik akademik maupun non akademik. Mereka punya minat dan bakat di akademik, ditampung dan diwadahi dengan kurikulum Pearson Edexcel ini.

Baca Juga:  Wisuda Unusa Hadirkan 4 Rohaniawan Agama Berbeda, Rektor Pimpin Sholawat Nabi
Baca Juga:  Sekitar 5.000 Peserta Meriahkan Jalan Sehat Bersholawat Lembaga Pendidikan Al Falah Darussalam Tropodo Waru Sidoarjo

“Kita bisa benar-benar mengendorse mereka, mimpi mereka benar-benar bisa terwujudkan, salah satunya dengan sekolah di luar negeri,” imbuhnya.

Sementara itu Ali Aljufri mengatakan, kurikulum ini mengacu pada kurikulum di United Kingdom atau Britania Raya yang pendidikannya sangat maju. Menurutnya, kurikulum Pearson Edexcel sejalan dengan kurikulum nasional Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Indonesia.

Ia menambahkan, dalam kurikulum Pearson Edexcel ada transfer skill sesuai dengan minat siswa. Kurikulum ini juga mengajak peserta didik lebih banyak diskusi, saling membuka pikiran mendengarkan pendapat orang lain.

“Dengan demikian peserta didik bisa yang belajar satu program di Pearson akan mendapatkan beberapa skill yang bisa digunakan untuk program-program lainnya,” imbuhnya.

Ali Aljufri melanjutkan, di Indonesia kurikulum Pearson Edexcel telah digunakan sekitar 50 lembaga pendidikan namun di lingkungan pondok pesantren, Bumi Shalawat adalah satu-satunya yang menggunakannya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *