Tim PKM Unesa Buat Produk dari Pelepah Pisang Dilengkapi Ikon Budaya Jatim

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (PKM Unesa) bidang kewirausahaan, menyulap pelepah pisang menjadi produk kerajinan tangan bernilai dan berdaya jual. Pelepah tersebut diolah menjadi vas bunga, kotak pensil, kotak tisu hingga tas jinjing. Produk itu bisa menjadi hiasan rumah ataupun cinderamata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Surabaya.

Tim PKM Unesa berjumlah lima mahasiswa. Mereka adalah Fatmah Lailatul Zahroh (Pendidikan Teknik Mesin), Rizdana Galih Pambudi (Pendidikan Teknik Mesin), Edwin Fitkirana (Pendidikan Teknik Mesin), Mochammad Hildad Ajiban (Pendidikan Teknik Mesin), dan Wulan Mel Sandy (Pendidikan Akuntansi).

Ketua Tim PKM Unesa, Fatmah Lailatul Zahroh, mengatakan, selain menggarap misi lingkungan, pembuatan produk itu juga dimaksudkan untuk menyentuh pengenalan budaya.

Baca Juga:  BI Jatim Menilai Sistem Keuangan Syariah Miliki Daya Tahan Kuat Hadapi Risiko Krisis

“Produk dilengkapi atribut tradisi dan budaya Jatim, seperti Tari Remo, Karapan Sapi hingga Tari Tiban. Pengguna produk ini sekaligus bisa memperluas pengetahuan tentang budaya,” ujar Fatmah melalui keterangannya, Minggu (24/9/2023).

Fatmah menjelaskan, gambar ikon budaya Jatim yang ada di produk tersebut berbasis augmented reality (AR) yang dikombinasikan dengan aplikasi ‘Gedebog IDN: Pengenalan Budaya’ yang juga mereka rancang.

“Aplikasi yang sudah tersedia di Play Store itu terdiri dari sejumlah fitur, seperti kamera scan yang jika diarahkan kepada gambar yang ada di permukaan produk, secara otomatis aplikasi akan menampilkan informasi visual 3D terkait budaya tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:  Unesa Kenalkan Tari Suramadu kepada 166 Mahasiswa di Thailand

Dosen Pembimbing, Yunus, mengatakan, aplikasi itu juga memuat penjelasan yang mendalam tentang asal-usul, makna, dan sejarah budaya tersebut. Dengan cara ini, customer atau wisatawan bisa belajar, memahami dan menghargai warisan budaya Jatim.

Yunus mengapresiasi dan mendukung penuh ide mahasiswa bimbingannya itu. Sebab, dapat mengenalkan budaya unggulan masyarakat Jatim kepada masyarakat luas, terutama pelancong dari berbagai negara lain.

Baca Juga:  Mobil Listrik hingga Program Penjualan Honda Jadi Perhatian di GIIAS Surabaya 2023

Menurut Yunus, inovasi ini juga dapat mengatasi persoalan limbah pelepah pisang yang banyak dikeluhkan. “Ini bagian dari konsep dan solusi pengelolaan limbah untuk lingkungan berkelanjutan,” katanya.

Limbah pelepah pisang banyak di Indonesia. Terlebih di berbagai perkebunan, banyak dan sampai menumpuk. Selama ini, memang banyak yang berusaha mengolah limbah pelepah pisang, seperti menjadi campuran pupuk organik, pakan ternak alami hingga keripik.

“Itu belum cukup sebagai solusi untuk mengatasi persoalan limbah pisang ini. Dibutuhkan inovasi lain agar limbah ini bisa bermanfaat dan berdaya jual. Para mahasiswa kami cari solusi, riset dan akhirnya memutuskan membuat kerajinan tangan yang berdaya jual dengan misi kebudayaan,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *