Mantan Mendikbud Ajak 2.154 Maba Unusa Adaptasi Pentingnya Kecerdasan Digital

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2010-2014, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, mengajak 2.154 mahasiswa baru (maba) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk menanamkan selfconfidence (rasa percaya diri) dan optimisme. Dua cara tersebut yang dibutuhkan untuk menyongsong generasi emas 2045 mendatang.

Hal itu disampaikan Prof Mohammad Nuh saat mengisi kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru Unusa dari 20 program studi dalam Rapat Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru Unusa Tahun Akademik 2023/2024 yang digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya, Selasa (12/9/2023).

Menurut Prof Nuh, mahasiswa baru ini diharapkan mampu menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Sebab, generasi atau mahasiswa angkatan baru ini juga disiapkan untuk memimpin maupun mengisi ruang-ruang publik masa depan, yang saat ini diisi oleh 30 tahun para generasi sebelumnya.

Baca Juga:  17 Mahasiswa Unusa Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023

“Pesan pertama saya kepada mahasiswa baru ini, selfconfidence dan optimisme. Yang kedua, kita sudah punya Intelligence Quotients (IQ) atau kecerdasan intelektual, dan Spiritual Quotients (SQ) atau kecerdasan spiritual. Tapi, itu semua sekarang tidak cukup. Harus ditambahkan dengan Digital Quotients (DQ) atau kecerdasan digital,” ujar Prof Nuh.

Prof Nuh menjelaskan, saat ini sudah memasuki era digital. Sehingga, kecerdasan digital sangat penting untuk mendukung kemajuan teknologi informasi, serta mampu menghasilkan sesuatu yang lebih besar. Hal itu juga untuk mendorong sistem pembelajaran di Unusa menggunakan digital upload. Mulai pentingnya menanamkan digital culture (budaya digital), digital quotients (kecerdasan digital), dan digital thinking (digital secara terus menerus).

Baca Juga:  Coca-Cola Indonesia Gandeng Unusa untuk Recycle dan Pengelolaan Sampah di Jatim

“Yang ketiga, yang tidak kalah penting, menyongsong 2045, 100 tahun Indonesia Merdeka, sejak saya di Kemendikbud, kita sudah siapkan K-13 (Kurikulum 13) harus kita teruskan. Karena, sayang kalau tidak kita teruskan. Sayang pertama, populasi usia muda kita sangat besar dan itu akan habis pada 2035. Sayang kedua, bonus digital, karena kita dituntut mengerti dunia digital. Sayang ketiga, tidak bertemunya momentum opportunity (peluang) dan modality (tingkat keyakinan atau harapan),” jelasnya.

Sementara, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, dalam sambutan pengukuhannya, mengajak mahasiswa baru Unusa untuk belajar dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pimpinan perguruan tinggi, dekan, atau program studi. Serta, tidak lupa untuk aktif membangun jejaring dan mengikuti berbagai unit kegiatan kemahasiswaaan.

Baca Juga:  Unisda Lamongan Gelar Seminar Internasional dan Tandatangani Kerjasama dengan Universiti Malaysia Kelantan

“Sebagai upaya untuk menyiapkan generasi rahmatan lil alamin, Unusa tidak hanya menuntut nilai akademik yang bagus, tetapi juga di berbagai kegiatan non-akademik untuk memperkuat kamampuan soft-skil, dan juga menambah kemampuan ketrampilan lainnya. Karena itu, di Unusa kami sudah lama memberlakukan satuan kredit prestasi (SKP),” terang Prof Jazidie.

Terhitung mulai tahun akademik sekarang ini, lanjut Prof Jazidie, mahasiswa Unusa yang akan lulus dan menyelesaikan studinya akan memperoleh satu sertifikat kompetensi sesuai dengan program studinya secara gratis. “Unusa telah menyiapkan sedikitnya 33 skema kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Indonesia (BNSP),” ungkapnya.

Selain pengukuhan mahasiswa baru, acara ini juga digabung dengan penerimaan program pertukaran mahasiswa dari kampus lain (in-bond). Tahun ini, sebanyak 61 mahasiswa dari 23 PTN-PTS kampus lain mengikuti kuliah di Unusa. Mereka akan belajar di sembilan program studi.

Sedangkan, mahasiswa Unusa mengikuti pertukaran mahasiswa yang kuliah di kampus lain (out-bond) tahun ini berjumlah 17 mahasiswa. Di sisi lain, satu mahasiswa Unusa berhasil diterima dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Hongaria. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *