Scalextric By Bike, Solusi Terapi Fisik dan Tingkatkan Motorik Siswa Berkebutuhan Khusus

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya merancang sepeda khusus untuk membantu mengatasi solusi terapi fisik berteknologi, terutama anak berkebutuhan khusus (ABK). Inovasi yang diberi nama Scalextric By Bike tersebut sekaligus meningkatkan motorik siswa berkebutuhan khusus.

Scalextric By Bike ini diciptakan Tim Kelompok KKN 33 UM Surabaya. Sepeda ini dirancang atas dasar permasalahan yang terjadi di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya, yang salah satunya ada siswa berkebutuhan khusus sedang mengalami tantrum atau kondisi saat anak mengalami kenaikan emosi yang tidak terkendali dengan marah, berteriak, mengamuk dan berguling-guling di lantai.

Tim Mahasiswa Perancang Scalextric By Bike, Fatimatus Zahro, mengatakan, alat ini dirancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang apabila sedang tantrum tindakannya seringkali mengganggu siswa lainnya saat ada kegiatan belajar mengajar di kelas. Alat ini dibuat untuk meredakan tantrum, melatih saraf motorik juga sarana olahraga untuk anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga:  Untag Surabaya Gelar Wisuda Ramah Lingkungan, Bersiap untuk Keberlanjutan

“Alat ini dibuat untuk meredakan tantrum dan melatih saraf motorik, serta sebagai sarana olahraga untuk anak berkebutuhan khusus,” ujar Fatima di Surabaya, Rabu (6/9/2023).

Setelah dilakukan uji coba, alat ini terbukti bisa mengalihkan stres dan tantrum dari anak-anak berkebutuhan khusus, agar energi mereka tersalurkan dengan mengayuh sepeda.

Dengan menyalakan display LED P10 akan memunculkan warna merah secara keseluruhan. Sehingga, tidak menganggu siswa yang lain, dan juga sebagai sarana positif untuk melatih saraf motorik dan olahraga fisik.

“Hal ini bertujuan agar suasana kelas tetap kondusif, dan guru pendamping tidak perlu kerepotan akibat tantrum anak kebutuhan khusus ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Game Horor “Misteri Rumah Pak RT” Karya Alumni PCU Tuai Pujian Youtuber Gaming

Cara kerja alat teknologi tepat guna ini, yakni dengan cara dikayuh, sehingga akan menggerakkan gear, dan gear akan dihubungkan ke generator mini.

Putaran kayuhan sepeda akan menggerakkan generator mini, kemudian generator mini akan mengeluarkan tegangan DC antara 10 hingga 20 volt.

Tegangan DC dari generator mini akan dihubungkan dengan stepdown DC to DC dengan input 12 Volt-24 Volt dengan output tegangan 5 Volt. Selanjutnya, dari output module stepdown tegangan akan dimasukkan module Arduino dan nanti akan diprogram 0 Vdc lampu akan off dan 5 Vdc lampu LED jenis P10 akan menyala secara keseluruhan.

Baca Juga:  Unair Tambah 12 Guru Besar, Jadi Semangat Baru dan Kontribusi bagi Indonesia

“Kemudian, step-step lampu akan dibuat sebanyak 10 step dengan 0,9 Vdc akan mulai counting 1/10 lampu LED, dengan 2 Vdc akan menyalakan 2/10 LED dan seterusnya hingga lampu 10/10,” jelasnya.

Dosen Pembimbing, Fullatul Alifah, mengatakan selain memiliki kelebihan, inovasi ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Terutama dari segi keamanan di bagian gear bagian bawah sepeda yang masih terbuka.

“Kalau kekurangan ya jelas, karena alat ini baru pertama dibuat mahasiswa KKN. Mungkin secara keamanan saja di bagian bawah membutuhkan penyempurnaan, sehingg alat ini bisa dipakai khususnya anak berkebutuhan khusus,” terang Fullatul.

Ke depan, inovasi sepeda Scalextric By Bike ini akan dikembangkan lebih lanjut, terutama dari faktor keamanan di bagian gear yang lebih tertutup. Sehingga, aman bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *