Mahasiswa Unair Olah Limbah Cumi-cumi Jadi Hand Sanitizer Ramah Lingkungan

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan hand sanitizer ramah lingkungan yang terbuat dari bahan dasar limbah endoskeleton cumi-cumi dan hasil laut Chlorella vulgaris yang diberi nama CoLD-Spray.

Inovasi tersebut diciptakan enam mahasiswa Unair. Yakni, Moch Aqilah Herdiansyah (FST 2020), Desi Ramadhani (2020), Diaz Samsun Alif (FTMM 2020), Javan Hammurabi Rumi (FTMM 2020), Laily Fathu Agustina Rifa’ah (FEB 2021), dan Angela Maharani Sarita (FEB 2021).

“Limbah endoskeleton mengandung senyawa kitin dan kitosan yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang baik. Hasil laut Chlorella vulgaris juga memiliki sifat antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi kulit manusia dari berbagai macam penyakit,” ujar Ketua Tim, Moch Aqilah di Surabaya, Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga:  17 Mahasiswa Unusa Ikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023
Baca Juga:  Aiptinakes Jatim Jalin Kerja Sama Internasional untuk Implementasikan Kampus Merdeka

Kombinasi dan kultur kedua bahan tersebut dapat menghasilkan lebih banyak biomassa, sehingga dapat membantu mewujudkan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).

“Produk ini memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri yang bisa dipakai, baik pada tangan maupun permukaan objek. Harapannya, dengan adanya produk ini dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan tubuh utamanya dari sinar UV (Ultraviolet) dan bakteri yang ada pada objek sekitar kulit,” jelasnya.

Inovasi tersebut meraih medali perak dalam kompetisi Arau International Creativity Exhibition (ACE) 2023 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Juga:  3.174 Mahasiswa Baru Untag Surabaya Diajak Hitung Jejak Karbon
Baca Juga:  Unesa dan The University of York Kolaborasi Atasi Kesulitan Belajar dalam PAUD

Lomba tersebut diselenggarakan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) yang berkolaborasi dengan World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) pada 18-20 Agustus 2023.

Mahasiswa prodi Biologi itu menyampaikan, dalam kompetisi tim baik itu nasional maupun internasional membutuhkan konsistensi dan kerja sama antaranggota. Untuk melakukan hal itu perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab dari setiap anggota tim.

“Tim yang hebat adalah tim yang saling melengkapi kekurangan antar anggotanya dan memperbaikinya, sehingga menghasilkan karya yang luar biasa serta bermanfaat bagi sekitarnya. Kami juga tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami Bu Ayu Lana Nafisyah, yang telah membantu proses dan perjalanan kami,” ungkap Aqilah.

Aqilah dan tim sangat bersyukur dan senang karena dapat mengikuti kompetisi internasional.

Menurut mereka, kompetisi internasional sangat menarik karena selain belajar tentang inovasi produk, mereka juga belajar budaya dan pola pikir masyarakat negara lain. (aci) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *