Perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Lingkungan Pondok Sosial Kabupaten Sidoarjo Meriah

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kegembiraan perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI tidak hanya dirasakan warga di perkampungan atau perumahan saja. Namun di Sidoarjo, kegembiraan serupa juga dirasakan penghuni Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kabupaten Sidoarjo, Jalan Sidokare Gang Sekolahan, Minggu (13/8/2023).

Puluhan warga penghuni Liponsos bergembira mengikuti lomba makan kerupuk dan memindahkan bendera. Lomba digelar di halaman depan Liponsos. Sebagai penghargaan, pemenang dan semua peserta lomba mendapat hadiah berupa pengalungan rentengan makanan ringan.

Salah satu pesertanya adalah Sriwati yang di lingkungan Liponsos akrab disapa Bimoli. Ia mengaku senang mengikuti lomba makan krupuk dan mendapat hadiah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo Ahmad Misbahul Munir mengatakan, lomba yang diikuti penghuni Liponsos ini merupakan bagian pembinaan mental dan pembinaan fisik.

Baca Juga:  Karang Taruna RW 05 Desa Ngampelsari Kecamatan Candi Sidoarjo Gelar Lomba Cinematic untuk Peringati HUT Kemerdekaan RI

“Tujuan kita ingin membangun kembali memori mereka akan sesuatu yang mungkin pernah mereka lakukan sebelumnya, sehingga ingatan mereka bisa kembali pulih,” tutur Misbah.

Mantan Plt Kadis Kominfo ini menambahkan, pihaknya setiap hari melakukan bimbingan kepada para penghuni agar mental mereka stabil.

“Memang di sini terdapat banyak ODGJ berat, sehingga kami memilih mereka yang bisa berkomunikasi untuk mengikuti lomba kemerdekaan ini,” terangnya.

Baca Juga:  Serunya Para Danramil di Sidoarjo Mengikuti Lomba Masak Perayaan Agustusan
Baca Juga:  Kreativitas Emak-emak di Gedangan Sidoarjo Memanfaatkan Sampah Daur Ulang Menjadi Ornamen Cantik Agustusan

Misbah menerangkan, saat ini Liponsos dihuni sekitar 80 orang termasuk lansia terlantar. Dari jumlah itu sekitar 70 persennya merupakan ODGJ yang 80 persennya merupakan ODGJ berat.

“Selain para ODGJ, yang mengikuti lomba kali ini adalah beberapa lansia yang sehat serta pegawai di lingkungan Dinas Sosial,” jelas Misbah.

Yang memprihatinkan menurut Misbah, dari tahun ke tahun jumlah ODGJ dan lansia telantar yang anak-anaknya tidak mau merawat, angkanya terus meningkat bahkan pernah membuat daya tampung Liponsos tidak mencukupi.

“Pernah dihuni sekitar 100 orang padahal kapasitasnya hanya 70 orang. Maka dari itu yang benar-benar sembuh kami pulangkan ke keluarga, namun ada penghuni yang justru lebih kerasan tinggal di sini,” imbuh Misbah. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *