320 Mahasiswa Unusida KKN di Lima Desa Kecamatan Sedati Sidoarjo Selama Satu Bulan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sebanyak 320 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) berangkat Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke lima desa di Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Ratusan mahasiswa beralmamater hijau tersebut dibetangkatkan Plh Sekda Kabupaten Sidoarjo, Andjar Surjadijanto di Pendapa Delta Wibawa Sidoarjo, Selasa (25/7/2023). “Inti dari KKN untuk meningkatkan empati dan kepedulian serta membangun teamwork yang baik,” tutur Andjar.

Rektor Unusida Dr. H. Fatkul Anam mengatakan, lima desa yang menjadi tempat KKN tersebut yakni Desa Kalanganyar, Banjar Kemuning, Gisik Cemandi, Segoro Tambak, dan Tambak Cemandi. Ia berpesan kepada anak didiknya agar selalu menjaga akhlak ketika berinteraksi dengan warga sekitar.

Baca Juga:  Kukuhkan Enam Guru Besar, Unesa Target Hasilkan 18 Guru Besar Tiap Tahun
Baca Juga:  Mahasiswa Unusa Wakili PTS Jatim Lolos Pilmapres Tingkat Nasional 2023 di Unhas Makassar

“Pesan saya karena Unusida adalah milik NU maka saya tegaskan agar mahasiswa mengedepankan akhlak dimanapun dan kapanpun, terutama saat berinteraksi dengan warga sekitar,” terang Fatkhul.

Ia menjelaskan, alasan memilih wilayah pesisir sebagai tujuan KKN, karena banyak sekali potensi di sana yang perlu dikembangkan sehingga menjadi suatu kebanggaan di Sidoarjo.

“Lima desa yang menjadi tujuan KKN mahasiswa ini memiliki potensinya masing-masing. Nah, kita ingin potensi itu dikembangkan. Misalnya susur sungai hingga ke laut lalu kembali lagi, itu sangat potensi menurut saya,” imbuhnya di sela acara.

Kepala Bidang Akademik dan Sekretaris Panitia KKN Muhammad Mansur Yafi menjelaskan, KKN tersebut bertujuan untuk pengembangan kawasan pesisir di Sedati, misalnya ada hutan bakau, UMKM hasil laut, destinasi wisata, atau tarian adat Banjar Kemuning.

Baca Juga:  Taekwondo UMM Borong Medali di Pomprov Jatim

“Misalnya Tari Banjar Kemuning kita kembangkan dan kita kenalkan hingga ke luar daerah Sidoarjo. Baik itu melalui media sosial atau melalui pembuatan merchandise,” kata Yafi.

Selain itu, di Desa Gisik Cemandi ada sebuah makam Dewi Reni Sekardadu yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata religi sekaligus menjadi edukasi sejarah tentang asal usul makam tersebut.

“Di wilayah pesisir pasti banyak hasil laut yang bisa kita kembangkan seperti pusat kuliner khusus wilayah pesisir, pemancingan dan rumah makan. Atau juga bisa dikembangkan menjadi pusat oleh-oleh kawasan pesisir,” jelasnya.

Rencananya, mahasiswa KKN ini berada di Sedati selama satu bulan. Mereka menerapkan ilmu serta pengalaman yang telah didapatnya ketika menimba ilmu di Unusida dan mempraktikannya di tengah masyarakat. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *