Berita Sidoarjo
Kader Muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sidoarjo Beri Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Anak Yatim

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sebanyak 30 anak yatim binaan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Lembaga Manajemen Infaq (LMI) belajar pengelolaan sampah sambil bermain berbagai permainan tradisional, sekaligus melatih motorik kasar di Kampung Edukasi Sampah, Kelurahan Sekardangan Sidoarjo, Minggu (9/7/2023).

Kampung Edukasi Sampah merupakan tempat yang dijadikan role model dalam pengelolaan sampah dan lingkungan bagi masyarakat, kader lingkungan, pengurus RT dan RW serta siswa sekolah mulai dari play grup hingga mahasiswa.

Reris Pratama Putra, koordinator kader muda lingkungan Kampung Edukasi Sampah yang memfasilitasi kegiatan mengatakan, pengelolaan sampah masih menjadi masalah serius di berbagai tempat, bahkan dari sumbernya yaitu rumah, sehingga edukasi pengelolaan sampah harus dilakukan sejak usia dini.

“Sangat penting penanaman dan pembentukan karakter baik dan positif bagi anak usia dini, sehingga anak-anak perlu diajak langsung praktik mengelola sampah di lingkungan yang nyata,” ucapnya.

kader sampah 1

Menurutnya, kegiatan seperti ini akan menanamkan perilaku sadar dan bijak terhadap sampah sehingga tertanam sedini mungkin pada anak sehingga membentuk anak sadar dan bijak terhadap sampah dan lingkungannya. Pembiasaan dan penanaman perilaku bijak kelola sampah akan menjadi sebuah budaya.

“Kami bersama generasi muda yang tergabung dalam Kader Muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah membuat program edukasi kelola sampah pada usia sekolah. Salah satu langkah yang kami lakukan adalah memberikan edukasi kepada anak usia sekolah dengan mengenalkan dan mempraktikkan cara pemilahan dan pengolahan sampah,” jelas Reris.

kader sampah 2

Ozi Riyanto selaku perwakilan Laznas LMI mengatakan, kegiatan edukasi yatim peduli lingkungan tersebut merupakan program perdana yang merupakan program edukatif dengan melibatkan dan mengajak serta anak-anak yatim dan dhuafa untuk belajar tentang mengelola sampah dan sekaligus bermain di Kampung Edukasi Sampah.

“Dalam kegiatan ini tak hanya untuk mengisi waktu libur sekolah, namun juga edukasi didapatkan sekaligus anak-anak berkesempatan bermain dan juga menjadi sebuah kegiatan sosial berupa pemberian santunan serta bingkisan kepada para anak yatim dan dhuafa,” kata Ozi, sapaan akrabnya.

kader sampah 3

Sementara itu, Edi Priyanto pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengaku gembira sekaligus mengapresiasi program yang digagas anak-anak muda di wilayahnya karena mampu menarik minat dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk Laznas LMI yang mengajak anak-anak yatim binaannya untuk belajar kelola sampah.

“Generasi muda utamanya anak dan remaja usia sekolah perlu diajak ikut peduli terhadap lingkungan salah satunya harus peduli terhadap permasalahan sampah. Anak-anak harus ditanamkan sejak dini,  sampah tidak boleh dibuang sembarangan karena akan memberikan dampak buruk bagi lingkungannya,” tegas Edi.

Menurutnya, mereka harus diajarkan praktik bagaimana memilah sampah organik dan anorganik di rumahnya, demikian juga mampu memanfaatkan sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik didaur ulang atau menjadi kerajinan dan souvenir.

Edi menambahkan, dengan dibangunnya kesadaran anak usia dini akan pentingnya memilah dan mengolah sampah dari rumah, akan menjadi sebuah budaya baru dengan terjadinya peningkatan kepedulian terhadap lingkungan dan semakin bijak dalam mengelola sampah.

“Bijak kelola sampah mulai dari rumah tangga apabila dilakukan secara konsisten pada akhirnya akan memberikan dampak positif mulai dari rumah hingga lingkungan RT dan RW sehingga budaya peduli sampah dan peduli lingkungan dapat dicapai,” kata Edi. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *