Liga Futsal Anak U-12
LSA Berdiri 2013, Kini Siswanya 98 Pemain, Usia antara 6 Tahun hingga 16 Tahun
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pembinaan futsal usia dini di Surabaya tumbuh bak jamur di musim penghujan. Indikasi banyaknya sekolah futsal atau academy futsal bisa dilihat setiap ada turnamen atau kompetisi.
Contoh sederhana, Liga Futsal Anak (LFA) U-12 Surabaya 2023 diikuti 16 tim. Tahun lalu, LFA U-12 Surabaya diikuti delapan tim.
Larz Star Academy (LSA), salah satu tim peserta LFA U-12 Surabaya 2023 merupakan tim yang cukup gigih membina pemain usia dini. Berdiri pada 28 Agustus 2013, tim yang berlatih di Klakah Rejo, Surabaya Barat ini saat ini memiliki 98 pemain.
“Saat ini pemain kami ada 98 anak. Mereka dari kelompok umur 6 tahun hingga 16 tahun. Kami membagi empat kelompok umum (KU), KU 8, KU 10, KU 13 dan KU 16,” terang M Yusuf, Owner LSA menjawab suryakabar.com, Kamis (6/7/2023).
BACA JUGA:
Latihan rutin dijalani LSA seminggu dua kali, Selasa dan Sabtu sore. Latihan dipimpin enam pelatih. Rinciannya, empat pelatih, masing-masing memoles satu kelompok umur dan dua pelatih lainnya adalah pelatih kiper.
“Total kami memiliki enam pelatih. Masing-masing kelompok umur dilatih satu orang pelatih, sedang dua pelatih lainnya yakni pelatih kiper,” urai Yusuf.
Pertandingan pertama sudah dijalani LSA di LFA U-12 Surabaya 2023. Hasilnya, LSA menelan kekalahan 3-7 dari Peneleh FC di Gool Futsal Manggadua Surabaya, Minggu (2/7/2023).
Tiga gol LSA dicetak Aldian L menit 2, Gabriel F menit 12 dan Rakha A menit 18, sedang tujuh gol Peneleh FC tiga di antaranya hattrick Prayoga Putra menit 3, 11 dan 24, dua gol dari Fadhil Alzam menit 2 dan 4 serta Muhammad Syabil menit 13 dan 30.
“Yang datang di pertandingan pertama kemarin 11 pemain. Mereka semua punggawa baru LSA, debutan baru. Masih minim pengalaman bertanding. Mereka asli binaan LSA. Beberapa pemain yang memiliki pengalaman bertanding absen, karena masih libur sekolah dan ada juga yang khitan,” paparnya.
Menurut M Yusuf, salah satu tujuan ikut LFA U-12 Surabaya 2023 untuk membentuk semangat juang dan karakter bertanding pemain.
“Di pertandingan pertama kemarin, meskipun kami lebih banyak mendapat tekanan, namun anak-anak bisa mencetak tiga gol. Itu salah satu sisi positif yang kami dapat dari laga pertama kemarin. Memang kekompakan kami belum tampak,” tandasnya. (es)
